Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Arteria Dahlan

Cuma Ngaku Anak Jenderal TNI, Sosok Sebenarnya Seteru Arteria Dahlan Diungkap Prasetyo Edi Marsudi

Kepada Prasetyo Edi Marsudi, Zamroni meminta bantuan agar istrinya bisa berdamai dengan Arteria Dahlan.

Editor: Hasriyani Latif
instagram
Sosok wanita yang mengaku anak jenderal yang terlibat cekcok dengan politisi PDIP Arteria Dahlan 

"'Masalah apa?'. 'Ya, mungkin ada senggolan di atas pesawat dengan istri saya'. 'Terus apa maumu?', 'Saya mau permintaan maaf, damai lah'. Seperti itu," imbuh Edi.

Edi sendiri menyebut Anggita adalah temannya.

Karena itu, Edi mengaku ingin menengahi kedua belah pihak lantaran sama-sama mengenal Anggita dan Arteria.

"Karena mengetahui di partai yang sama jadinya menelpon. Makanya spontan saya menengahi kedua belah pihak."

"Karena ini sama-sama teman nih," ungkapnya, dilansir Tribunnews.

Mengaku Kenal Megawati

Saat terlibat cekcok dengan Arteria Dahlan, Anggita Pasaribu mengaku kenal Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Anggita pun mengancam akan melaporkan Arteria pada Megawati.

"Awas lu, ya, gue buat karier lu rusak, nama lu rusak, kena lu, kena lu," kata Arteria Dahlan menirukan ucapan Anggita, Senin (22/11/2021).

Lebih lanjut, Arteria mengaku heran saat mengetahui Anggita bisa memerintah protokoler TNI di bandara.

"Terakhir pas di mobil ada videonya dia bilang 'hajar lu', menyuruh si protokol yang saya bilang orang-orang sipil itu, ada tiga atau empat orang sipil yang mengawal dia," ujar Arteria, dilansir Tribunnews.

Baca juga: NASIB Brigjen Zamroni Pasca Istri Maki Ibu Arteria Dahlan, di Bandara Istrinya Garang Kini Memohon

"Saya saja, orang tua saya, enggak bisa. Kok bisa menggunakan protokoler TNI di bandara, menyuruh-nyuruh semua orang, 'mana kapolres, mana siapa, lu enggak tahu siapa gue' dan sebagainya," lanjutnya.

Ia pun meminta agar Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman melakukan evaluasi agar tak ada pihak mencoba mengambil keuntungan dari polemik yang dialaminya.

"Jangan sampai polemik ini dimanfaatkan oleh banyak pihak."

"Kami minta betul Pak Panglima, Pak KSAD, Pak Danpuspom untuk pertama mengevaluasi, mengevaluasinya masalah protokoler yang ada di Soekarno-Hatta," tandasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved