Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Ditemui Gus Yahya, Puang Makka: Saya Tidak Kenal Ketua PBNU Sekarang

Ulama karismatik Sulsel, Habib Syekh Sayyid Abd Rahim Assegaf atau Puang Makka, mengaku tidak mengenal sosok petahan Calon Ketua PBNU.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/EMBA
Calon Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya, menemui ulama karismatik Sulsel, Habib Syekh Sayyid Abd Rahim Assegaf atau akrab disapa Puang Makka di markas Rahim Assegaf Center (RAS) Jl Baji Bicara, Makassar, Senin (22/11/2021) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ulama karismatik Sulsel, Habib Syekh Sayyid Abd Rahim Assegaf atau Puang Makka, mengaku tidak mengenal sosok petahan Calon Ketua PBNU, KH Said Aqil Siradj.

Hal itu diungkapkan Puang Makka saat menerima kunjungan silaturahmi Calon Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya.

Puang Makka menerima kunjungan Gus Yahya di kediaman pribadinya atau markas Rahim Assegaf Center (RAS) Jl Baji Bicara, Makassar, Senin (22/11/2021) sore.

Kehadiran Gus Yahya disambut langsung Puang Makka dengan penuh kehangatan.

"Kalau ditanya terkait ketua PBNU sekarang (KH Said Aqil Siradj) saya tidak tahu sosoknya baik atau bagaimana. Soalnya dia tidak pernah ketemu, tidak pernah ke sini juga," kata Puang Makka.

Menurut Puang Makka, jamaah Nahdiyin, saat ini merindukan ketua PBNU seperti sosok mendiang Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

Sosoknya yang berwibawa, tegas dan independen kata Puang Makka, adalah sosok yang pantas menahkodai PBNU di masa mendatang.

"Kalau saya turun di masyarakat umum Nahdiyin itu, menginginkan pilotnya (pemimpin) yang punya wibawa dalam artian kepribadian, tidak bisa disetir," ujarnya.

Sebab lanjut Puang Makka, hebatnya seorang ulama harus dipimpin oleh pemimpin yang berintegritas.

"Sebagaimana pun hebatnya ini ulama-ulama kalau pilotnya rusak, kasihan ini jamaah di bawah. Inilah yang diinginkan mereka di bawah itu," ungkap Puang Makka.

"Bisa tidak ada tokoh yang punya karakter independen, karakter yang kuat. Gaya-gaya Gusdur lah dulu misalnya," sambung ulama Karismatik Sulsel itu.

Sementara itu, Gus Yahya mengatakan, susah mencari sosok seperti mantan Presiden ke 4 Abdurrahman Wahid saat menahkodai NU.

"Sulit untuk mencari figur atau ulama yang sempurna. Orang hebat seperti Gusdur itu, sulit untuk kita harapkan muncul berulang kali dalam sejarah, mungkin setelah 100 tahun lagi," kata Gus Yahya.

Menurut Gus Yahya, sosok pemimpin NU di masa depan lebih dari sosok seorang figur.

"Saya melihat, bahwa yang dibutuhkan lebih dari seorang figur. Yang dibutuhkan adalah restruktur organisasi keseluruhan tatanan organisasi yang tepat," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved