Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Film Ati Raja

Sinopsis Film Ati Raja, Kisah Hidup Peranakan Tionghoa yang Membaur dengan Masyarakat Makassar

Film ini bercerita soal seniman Ho Eng Dji. Dia adalah seorang penyair dan musisi Makassar yang lahir di Kassi Kebo, Maros, tahun 1906 dan wafat 1960

Editor: Muh. Irham
Istimewa
FILM-Ati Raja (2019) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Film Ati Raja, masuk dalam salah satu nominasi di ajang Anugerah Lembaga Sensor Film kategori Film Bioskop 13 Tahun ke Atas.

Film garapan PT Tujuh Delapan Enam ini bercerita tentang biografi seniman asal Makasar Ho Eng Dji.

Film ini telah dirilis di bioskop-bioskop tanah air, Kamis (7/11/2019) lalu.

Film ini bercerita soal seniman Ho Eng Dji. Dia adalah seorang penyair dan musisi Makassar yang lahir di Kassi Kebo, Maros, tahun 1906 dan wafat 1960 di Makassar.

Ho Eng Dji merupakan Tionghoa peranakan yang hidup bergaul dengan harmonis dengan masyarakat Makassar.

Ati Raja akan menyuguhkan hubungan antar budaya dan kisah cintanya yang sendu.

Selama hidupnya, beberapa lagu ciptaan Ho Eng Dji yang populer hingga saat ini antara lain Ati Raja, Sailong, Dendang-dendang, dan Amma Ciang.

Para pemain yang bergabung di antaranya Fajar Baharuddin, Jennifer Tungka, Stephani Andries, Chesya Tjoputra, Goenawan Monoharto, Zulkifli Gani otto, Noufah A. Patajangi, Saenab Hasmar, Agung Iskandar, dan Gregorius.

Ati Raja merupakan karya sutradara dan penulis naskah Shaifuddin Bahrum. Film berdurasi 84 menit ini berada dalam naungan produksi Persaudaraan Peranakan Tionghoa Makassar (P2TM).

Menurutnya, tidak ada istilah orang pribumi dan nonpribumi tapi masyarakat multi etnik lebur dalam satu yakni masyarakat Makassar.

Syair lagu dan musik berbicara soal kearifan lokal, toleransi, dan cinta.

Ho Eng Dji sempat diundang ke Istana Negara oleh Presiden Soekarno pada 1950-an.

Hal ini sebagai bentuk apresiasi atas kiprah HED lewat seni, membangun kerukunan umat beragama, bermasyarakat, dan berbangsa.

Tak heran jika kisah hidupnya tersebut diangkat ke layar lebar.

Film Ati Raja kental dengan nuansa Makassar. Film Ati Raja artinya jiwa yang besar.

Lokasi pengambilan film di daerah Makassar, Barru, Pare-Pare, dan Gowa.

Baba Tjoi, nama akrab panggilan Ho Eng Dji mengenyam pendidikan rendah di sekolah partikelir milik orang Melayu Ince Bau Sandi di Makassar.

Dia mengenal sastra melayu dan Makassar serta belajar menulis lontara dan bahasa Makassar di sekolah itu.

Saat remaja dia menunjukkan bakat musik bahkan mempopulerkan syair-syairnya melalui nyanyian dan musik daerah Makassar hingga melakukan rekaman pada 1939 di Surabaya.

Ho Eng Dji menyelesaikan rekaman musik daerah Makassar, Bugis, Mandar, dan Selayar pada 1942.

Lagunya terjual 20 ribu keping di Indonesia, Malaysia, dan Singapura pada 1945.

Ho Eng Dji memiliki perjalanan hidup yang dinamis dengan berbagai lika-liku kehidupan.

Ia berulang kali berdagang tetapi pilihan hidupnya adalah bermain musik hingga akhir hayatnya.

Hal menarik lainnya adalah kehidupan asmaranya yang mengenal beberapa orang gadis hingga akhirnya dipertemukan dengan janda beranak tiga.

Film ini yang sarat akan nilai-nilai kehidupan ini bisa menjadi pilihan menarik untuk ditonton karena sarat akan nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil hikmahnya.

Lirik lagu Ati Raja

"Jailebang ni rampe
i bau...
Ati Raja to sunggua ri pau pau kodong
Raja le ala ni ani puji ati ati raja....
Ni a tom mo ni calla dodu...
Puna ni a to sunggu bau....
Ati Raja nata ena
Raja le allara panji sero ati ati raja...
Kek ke kini pela tomi
Laku apa mi sunggu ta bau...
Ati Raja nama jai balla batu ta kodong...
Raja le ala puna kodia ati ati raja...
Keleleang mange mange bau.....
Mange mange bau.

Lagu ini sarat makna dan penuh makna, diantaranya adalah mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

Di dalamnya juga dikuatkan kepada kita tentang bahwa Tuhan itu hanya satu (Esa).

Tidak lupa juga di dalam liriknya juga di jelaskan kepada Tuhan lah tempat kita untuk meminta dan memohon.

Meskipun manusia sudah berhasrat tetapi Tuhanlah yang tau dan yang mengabulkan mana yang terbaik untuk diberikan kepada kita umat manusia.

Tentang Film

Judul Film: Ati Raja

Naskah Skenario/Sutradara: Shifuddin Bahrum

Produksi: Persaudaraan Peranakan Tionghoa Makassar dan 786 Production

Eksekutif Produser: Ir. Arwan Tjahjadi

Produser Pelaksana: Ancu Amar

Pemeran Utama:
- Fajar Baharuddin, sebagai Ho Eng Dji
- Jennifer Tungka, sebagai Soang Kie
- Stephani Vicky Andries, sebagai Ho Eng Gwee
- Chesya Tjoputra, Sebagai Yang Tju
- Goenawan Monoharto sebagai Papa Ho Eng Dji
- Yatti Lisal Sebagai Mama Ho Eng Dji
- Zulkifli Gani otto, Sebagai Gubernur Belanda

Pendukung Lainnya:

Noufah A. Patajangi, Saenab Hasmar, Agung Iskandar,Wandy, Syahriar Tato, Kiki Hehanusa, dll.

DOP: Indra Lucky, Artistik: Deden Martinez, skenario: Shaifuddin Bahrum, Ancu Amar, dan Yudikatif Sukatanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved