Tribun Enrekang
Angka Stunting Kabupaten Enrekang Turun 1,81 Persen
Angka prevalensi stunting di Kabupaten Enrekang menunjukkan grafik yang terus menurunan.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Sudirman
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG-Angka prevalensi stunting di Kabupaten Enrekang menunjukkan grafik yang terus menurunan.
Hal ini menunjukkan penanganan masalah stunting pada balita semakin membaik.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan, Sutrisno saat ditemui TribunEnrekang.com di Kantornya, Senin (16/11/2021).
Menurutnya, angka prevalensi stunting di Enrekang saat ini sudah turun sebesar 1,81 persen dibanding tahun 2020 lalu.
"Prevalensi stunting tahun 2021 mengalami penurunan dibandingkan 2020 lalu. Yakni sebesar 1,81 persen," kata Sutrisno kepada TribunEnrekang.com.
Ia mengatakan, data itu diperoleh dari pemantauan status gizi balita yang dilaksanakan setiap Agustus.
Kemudian data tersebut diinput pada aplikasi e-PPGBM.
Dari 15 ribu lebih balita di Enrekang, 95,42 persen diantaranya sudah terpantau atau diukur gizinya.
Meski ada penurunan, namun prevalensi stunting 2021 masih berada dikisaran 21.50 persen.
"Angka itu masih diatas target RPJMD Kabupaten Enrekang," ujarnya.
Ia mengatakan, terdapat 6 puskesmas yang diberikan atensi khusus, yakni Kotu, Massalle, Baraka, Malua dan Buntu Batu.
Dimana dari enam puskesmas itu ada jumlah anak 3.094 yang memerlukan intervensi.
"Datanya sudah ada by nama dan by address di desa dan kelurahan. Ini kita akan bagikan ke OPD terkait," urainya.
Sutrisno menilai, dibutuhkan keaktifan semua pihak lintas sektor dan program, untuk bergerak bersama dalam percepatan penanganan stunting.
"Sehingga tahun 2024 target penurunan stunting hingga 14 persen dapat tercapai," tutup Sutrisno.(tribunenrekang.com)
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, @whaiez