Warga Luwu Utara Sulit Temukan BBM di SPBU, Tapi Banyak di Kios dengan Harga Tinggi

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

BBM langka sejak dua pekan terakhir.

Bermula ketika akses utama atau Jalan Trans Sulawesi di perbatasan Palopo-Luwu terputus.

Putusnya jalan utama mengakibatkan pasokan BBM dari Palopo terhenti.

BBM kemudian disuplai dari Sulawesi Tengah.

Namun sampai saat ini kebutuhan warga akan BBM belum sepenuhnya dapat terpenuhi.

BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kerap kosong.

Pemandangan berbeda dijumpai di kios-kios warga.

Stok BBM jenis pertalite hampir selalu tersedia.

Hanya saja harga satu botolnya sangat mahal.

Mencapai Rp 20 ribu per botol.

Itupun takarannya tidak penuh.

Lantas dari mana pemilik kios mendapatkan BBM.

Informasi dihimpun TribunLutra.com, Sabtu (13/11/2021), kios mendapat pasokan BBM dari 'palansir'.

Atau orang yang membeli BBM di SPBU dengan menggunakan tangki motor atau mobil modifikasi.

Tangki didesain sedemikian rupa agar dapat memuat banyak BBM.

Palansir kemudian menjual BBM ke pemilik kios dengan harga tinggi.

"Kami jual mahal juga karena palansir juga menaikkan harga," kata salah satu pemilik kios di Masamba.

Kapolres Luwu Utara, AKBP Irwan Sunuddin, mengaku sudah memerintahkan anggotanya melakukan pengamanan di seluruh SPBU.

"Saya sudah memerintahkan kepada semua jajaran Polres Luwu Utara untuk mengamankan aktivitas di SPBU," kata Irwan.

Salah satu yang dijaga polisi adalah adanya kemungkinan oknum-oknum yang mencari keuntunggan dari kesulitan warga mendapatkan BBM.(*)