Tribun Makassar
Alami Hipertensi, Sebagian Warga di Kepulauan Sangkarrang Makassar Tak Bisa Divaksin
Camat Sangkarrang, Akbar Yusuf memantau langsung vaksinasi hari kedua di dua kelurahan tersebut.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Vaksinasi 100 RT 1 hari 100 persen sudah berjalan di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang.
Target vaksinasi untuk kecamatan ini sebanyak 1500 warga.
Selain dari Dinas Kesehatan Makassar, pihak Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal).
Mereka menurunkan 18 personel untuk melakukan vaksinasi.
Vaksinasi hari pertama dilakukan di Kelurahan Barrang Lompo dengan menyasar 211 warga.
Sementara hari kedua menyasar Kelurahan Kodingareng dan Barrang Caddi.
Camat Sangkarrang, Akbar Yusuf memantau langsung vaksinasi hari kedua di dua kelurahan tersebut.
Sasaran vaksinasi 100.1.100 di kelurahan Kodingareng sekira 400 orang.
Ada tiga titik vaksinasi di Pulau Kodingareng, yakni di Kantor Lurah Kodingareng, posko recover centre dan rumah warga.
Sementara di Kelurahan Barrang Caddi diikuti oleh lima pulau, yakni Pulau Barrang Caddi, Lumu-lumu, Bone Tambu dan Langkai, dan Lanjukang.
Total target warga yang divaksin di kelurahan ini sebanyak 512 orang.
Saat meninjau di dua kelurahan tersebut, rupanya banyak warga yang tidak memenuhi syarat vaksinasi.
Itu diketahui saat mereka menjalani skrining atau pemeriksaan kesehatan.
Rerata warga pulau mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Itu diakui oleh Lurah Kodingareng, Ruslan Jufri.
Kata dia, warganya banyak yang hipertensi sehingga tidak memungkinkan untuk menjalani vaksinasi.
Apalagi kondisi kesehatan masyarakat jadi pertimbangan utama sebelum divaksin.
"Memang ada beberapa yang mengalami hipertensi, ada juga yang masih takut atau khawatir jadi itu berefek ke tekanan darahnya yang tiba-tiba naik," jelasnya.
Selain hipertensi, ada juga warga yang memiliki riwayat penyakit seperti asma, asam urat, habis operasi dan lain-lain.
Kendati begitu, ia mengapresiasi antusias masyarakat yang sudah mengalami perubahan.
Ia menjelaskan, sebelumnya partisipasi masyarakat untuk mengikuti vaksinasi sangat rendah.
Namun pihaknya terus mengedukasi dan mensosialisasikan soal manfaat vaksin ke warga setempat.
"Dari 4500 warga, baru 521 yang sudah divaksin," ungkapnya.
Sementara itu Camat Sangkarrang, Akbar Yusuf mengatakan, cakupan vaksinasi di Sangkarrang masih rendah.
Dari sembilan ribu lebih warga wajib vaksin baru empat ribuan yang menjalani vaksinasi.
"Jumlah warga 12 ribu lebih, wajib vaksin sekira sembilan ribu, yang sudah divaksin 4 ribuan," ujarnya.
Rendahnya cakupan vaksinasi akan terus digenjot hingga akhir tahun mendatang, targetnya 75 persen.
Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dengan mewajibkan penyertaan bukti vaksinasi di dermaga penyeberangan Kayu Bangkoa.
Juga masyarakat penerima PKH harus wajib vaksinasi untuk bisa menerima bantuannya.
"Disamping itu edukasi juga harus tetap berjalan, kita terus sinergi dengan lurah, RT/RW, dan tokoh masyarakat untuk mengajak mereka vaksinasi," terangnya.
Terkait banyaknya warga yang tertunda vaksinasinya, ia mengimbau agar tenaga kesehatan terus memantau kesehatan warga.
"Apakah betul karena bawaan atau hanya rasa cemas dan takut," jelasnya.
Selain faktor di atas, rendahnya vaksinasi di Sangkarrang juga disebabkan oleh keseharian warganya yang sedang melaut.
Kadang kala jadwal vaksinasi bertepatan saat warga sedang mencari ikan.
Kendala lain yang dialami petugas kesehatan dalam pelaksanan vaksinasi adalah soal jaringan.
Ini mempersulit mereka untuk menginput data masyarakat yang sudah vaksin. (*)
