Tribun Makassar
Legislator Golkar Sebut Tidak Mau Jadi Oposisi Danny Pomanto
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Makassar Abdul Wahab Tahir menyatakan menolak menjadi oposisi pemerintahan Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
Pada Pilwali Makassar 2020 lalu, Golkar bersebrangan dengan Danny Pomanto untuk ketiga kalinya.
Partai Golkar berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) mengusung pasangan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun (Imun).
Sementara Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama) diusung Nasdem dan Gerindra.
Adama keluar sebagai pemenang dengan meraih suara 41,3 persen dengan torehan 218.907 suara.
Sementara Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun NH 4,9 persen atau 25.810 suara.
Sebelumnya Golkar juga selalu bersebrangan Danny Pomanto.
Partai Golkar tiga kali menjadi rival Danny Pomanto dalam pemilihan wali kota Makassar.
Dimulai dari Pilwali Makassar 2013, 2018, hingga 2020.
Pada Pilwali Makassar 2013 lalu, Golkar berkoalisi PDI-Perjuangan mengusung petahana Wakil Wali Kota, Supomo Guntur berpasangan Kadir Halid.
Golkar melawan Danny Pomanto-Syamsu Rizal yang diusung Partai Demokrat.
Koalisi Golkar-PDI Perjuangan hanya menempati posisi keempat dengan raihan suara 84.153 atau persentase 14,38 persen.
Mereka kalah jauh dari pasangan Danny-Pomanto-Syamsu Rizal (Dia) yang meraup 182.424 suara atau 31,17 persen.
Rivalitas Golkar-Danny Pomanto berlanjut pada Pilwali Makassar 2018.
Golkar membangun koalisi besar mengusung pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi.
Mereka melawan calon independen Danny Pomanto-Indira Mulyasari. Namun Danny Pomanto gagal masuk arena karena diskualifikasi.