Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Human Interest Story

Bakti Pemuda Asal Gowa, Bantu Bapak Jual Nangka di Pettarani Makassar

Sehari-harinya ia habiskan waktu bersama bapak di pinggir jalan raya untuk menjual buah nangka

Penulis: Kasdar Kasau | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/KASDAR KASAU
Agustiawan penjual nangka asal Gowa. 

TRIBUN-TIMUR.COM, PANAKKUKANG - Menjadi orang sukses adalah impian semua orang.

Seperti halnya pemuda asal Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Agustiawan.

Pria 21 tahun ini rela menghabiskan waktu membantu orangtuanya menjual nangka.

"Saya berangkat subuh dari Gowa," katanya, Jumat (22/10/2021)

Ia pun mulai memajang nangka di atas kendaraan roda dua miliknya.

"Pukul 07:00 Wita pagi kami di sini dan pulang pukul 21:00 Wita malam kami pulang," tuturnya.

Bukan hanya dia dan bapaknya yang menjajakan buah nangka.

Tapi ada lagi dua orang teman berjejer stand by di jalan poros Bandara Udara Internasional Sultan Hasanudin ini.

Jaraknya tidak berjauhan, sekira sepuluh langkah kaki dewasa.

"Iya kami berempat dari Pallangga," ucap Agustiawan.

Dagangannya ia jajakan di pinggir Jl AP Pettarani, Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang, kota Makassar, Sulsel.

Pengguna jalan Pettarani pasti sering melihat penjual nangka di dekat taman Pakui Sayang ini

Atau bahkan sudah menjadi pelanggan tetap Agustiawan.

Alumni SMA Muhammadiyah Limbung tersebut tidak seberuntung teman seusianya bisa kuliah di kampus ternama.

Sehari-harinya ia habiskan waktu bersama bapak di pinggir jalan raya.

Terik matahari kota Daeng tak membuatnya putus asa.

Agustiawan adalah anak kelima dari enam bersaudara, ia berjuang demi keluarga tercinta.

"Kasian bapak sudah tua, jadi saya bantu," tutur Agustiawan.

Terkadang Agustiawan harus berhadapan dengan pihak keamanan Pemerintah Kota Makassar.

"Iya biasa pagi ada keamanan patroli dan melarang jualan disini," katanya.

Meskipun demikian, kehadirannya tidak membuat macet Pettarani.

Apalagi kini, Pettarani punya jalan tol layang ditambah lajur jalan Pettarani yang luas.

Buah nangka jajanan Agustiawan harganya variatif.

Mulai Rp25 ribu potongan kecil, Rp 35 ribu potongan sedang dan Rp130 ribu untuk satu buah nangka yang dibelah dua.

Nangka ini, ia beli juga dari pengepul di pasar Pallangga saat subuh menjelang pagi.

"Kami beli dari pedagang lalu dijual kembali," katanya.

Anak dari pasangan Daeng Rumpa dan Daeng Nganne ini ingin menjadi pengusaha sukses.

"Itu impian saya, membuka bisnis sendiri," tuturnya. (*)

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Kasdar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved