Tribun Makassar
Cerita Ayu Kartini Parawansa, Anak Mantan Rektor UNM yang Kini Meneruskan Profesi Ayah sebagai Dosen
Prof. Dr. Paturungi Parawansa adalah Rektor Universitas Negeri Makassar periode November 1982 hingga Desesember 1990.
Penulis: Kasdar Kasau | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kenalkan Dr. Ayu Kartini Parawansa, M.P.
Ia menyelesaikan pendidikan gelar Insinyur di Universitas Hasanuddin (Unhas) tahun 1991.
Kemudian menyelesaikan pendidikan gelar Magister Pertanian (M.P) di Unhas.
Selanjutnya menyelesaikan gelar Doktor bidang Pertanian di kampus yang sama, Unhas.
Ia merupakan putri dari Prof. Dr. Paturungi Parawansa.
Prof. Dr. Paturungi Parawansa adalah Rektor Universitas Negeri Makassar periode November 1982 hingga Desesember 1990.
Ia empat bersaudara, tiga perempuan dan satu laki-laki.
Ia bercerita, dulu anak perempuan Paturungi Parawansa sering dibawa tiap ada acara.
"Nah disitu saya berpikir kok enak juga ya mengajar," tutur Ayu.
Lalu ketiga bersaudara menjadi dosen terinspirasi ayahnya.
"Waktu itu saya ikut sama bapak melihat mengajar, mahasiswa bapak sering datang ke rumah," kenang Ayu.
Lanjutnya, Ayah Ayu tidak pernah memaksa anaknya untuk menjadi apapun.
"Beliau hanya memberi pandangan, kami jadi dosen atas inisiatif sendiri," katanya.
Menurutnya, dosen itu saya sangat cocok bagi perempuan karena bisa berbagi waktu dengan keluarga.
Ayu Kartini Parawansa adalah dosen di Universitas Muslim (UMI) Makassar sejak tahun 1993 sampai sekarang di bidang Pertanian.
Ia mengajar dalam dalam bidang Agroteknologi.
Jabatan fungsional yakni Lektor dan dosen PNS.
Ia pernah bergabung dalam penelitian dengan ACIAR Project Hort.(2010/2011). Harta Karun Asosiasi Fitopatologi Tumbuhan Sulawesi Selatan, Indonesia sejak 2011-2019.
Ketua Asosiasi Fitopatologi Tumbuhan Sulawesi Selatan, Indonesia.
Ia pernah meneliti tentang Gejala Baru dari Vascular Streak Dieback untuk tesis Doktor dan pembimbing antara lain oleh Prof. Dr. Philip J. Keane.
Ia juga meneliti tentang Penyakit Kakao di Sulawesi Selatan untuk menyelesaikan sarjana.
Untuk menyelesaikan studi di Magister Pertanian, ia mempelajari tentang IPDM untuk penyakit Kedelai.
Ia pernah mengikuti beberapa short course untuk Sandwich Program di La Trobe University, Australia.
Community Development Leadership by Women and Community Driven Impact Assessment di St.Francis Xavier University-Coady International Institute, Kanada
Pernah mengikuti Training Workshop on Develop Talents of Women in Science, Technology and Innovation oleh International Science, Technology and Innovation Center for South-South Cooperation di bawah naungan UNESCO.
Lokakarya Pelatihan Internasional Pemberdayaan Perempuan oleh NAM Institute for the Empowerment of Women, Malaysia bekerjasama dengan Pesticide Action Network Asia dan Pasifik.
Dia telah bergabung untuk paper ke 3rd Asian Conference on Plant Pathology 2007, Indonesia Cocoa Symposium, 2012; Kongres Internasional Patologi Tanaman ke-10 di Beijing, 2013.
Konferensi Internasional Masyarakat Fitopatologi Pakistan, di Karachi-Pakistan, 2014.
Kongres Proteksi Tanaman Internasional ke XVIII di Berlin, 2015.
Juga menghadiri beberapa konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan konferensi lain seperti di Majelis Keamanan Ekologi Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagai Delegasi Indonesia, 2012.
Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa, 2014.
International Science Technology and Innovation for South-South Cooperation Under The Auspices of UNESCO, 2015.
International Training Development of Water Harvesting Technique in Taiwan (2017), 10th ISTIC UNESCO Anniversary "International Conference on Climate Change Education,2018.
Member of UN World Science Forum, UNWSF (Yordania, 2017), dan Budapest (2019). (*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com - Kasdar