Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Indonesia

Proyek Kereta Cepat Indonesia Rp114 T Tetap Jalan, Malaysia Batal karena Utang Numpuk, Ini Jelasnya

Ketika Indonesia tetap ngotot lanjutkan proyek kereta cepat senilai Rp114 Triliun gunakan APBN, Malaysia justru membatalkannya, 'utang membengkak'

Editor: Arif Fuddin Usman
kompas.com
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Ketika Indonesia tetap ngotot lanjutkan proyek kereta cepat senilai Rp114 Triliun gunakan APBN, Malaysia justru membatalkannya, 'utang membengkak' 

Keputusan Presiden Jokowi itulah yang mendapat kritik besar.

Sebab sebelumnya Presiden Indonesia itu berjanji untuk tidak menggunakan sepeser pun uang rakyat untuk mega proyek tersebut.

Perbandingan dengan Malaysia

Ketika Indonesia tetap ngotot melanjutkan proyek kereta cepat, negara tetangga kita, Malaysia justru melepaskannya.

Ya, tidak hanya Indonesia yang berambisi untuk membangun kereta cepat di Asia Tenggara.

Malaysia menjadi salah satu negara ASEAN yang juga berencana membangun kereta cepat.

Bahkan mereka sudah membangun infrastruktur kereta cepat.

Akan tetapi proyek tersebut dihentikan.

Rencana awalnya, Malaysia akan membangun kereta cepat dengan Singapura.

Mereka memberinya nama proyek Kuala Lumpur-Singapore High Speed Rail (HSR). 

HRS merupakan proyek besar untuk mengoneksikan ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, dengan kawasan Jurong di Singapura.

Proyek HRS direncanakan akan memakan investasi sebesar 25 miliar dollar AS atau sekitar Rp352,89 triliun.

Saat kesepakatan itu, Malaysia dipimpin oleh Perdana Menteri Najib Razak. 

Tentu Anda tahu kasus korupsi yang menimpa Najib Razak bukan?

Pada akhirnya, setelah Najib Razak lengser, kesepakatan itu juga akhirnya dibatalkan.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved