Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto Puji Fasilitas Laboratorium dan Perlengkapan di Polimarim

Selain itu, selama setahun mengikuti praktik laut, taruna-taruni nantinya akan mendapatkan 16-20 kompetensi keahlian.

Dimana sertifikat kompetensinya diakui dunia internasional. Dan untuk mendapatkannya harus benar-benar lulus, karena wajib ikut ujian keahlian pelaut (UKP).

”Melihat kegiatan praktik setahun di kapal niaga, ini sudah sesuai konsep link and match. Alumni kampus ini langsung bisa bekerja di perusahaan pelayaran,” lanjut Wikan.

Pada kesempatan itu, Dirjen Vokasi yang merupakan lulusan magister dari Jerman itu mendapatkan informasi jika taruna-taruni terbaik, saat lulus sudah ditawar perusahaan luar negeri.

“Seperti dijelaskan direktur, bahkan ada taruna yang belum wisuda sudah dikontrak perusahan Korea dan ditempatkan di Amsterdam. Gajinya bisa mencapai Rp75 juta per bulan. Itu lebih besar dari gaji seorang professor,” terang Wikan.

Melihat kondisi seperti ini, Wikan mengaku punya harapan besar, kampus politeknik serta perguruan tinggi yang punya vokasi bisa mengikuti Polimarim.

Peralatannya seperti simulator benar-benar nyata seperti di atas kapal dan harganya sangat mahal.

Komitmen Pihak Yayasan

Pujian juga diberikan Wikan Sakarinto kepada pihak yayasan telah melakukan investasi hingga mencapai ratusan miliar.

Wikan juga berjanji untuk mengalokasikan anggaran program hibah kepada Polimarim.

Termasuk insentif, pengiriman mahasiswa keluar negeri, magang serta sertifikasi dosen.

Melalui merdeka belajar kampus merdeka tersedia banyak program untuk perguruan tinggi vokasi dan SMK di Indonesia.

Direktur Polimarim AMI Amrin A Rani menegaskan bahwa kampus yang dipimpinnya terus mengikuti syarat dan ketentuan dari STCW 2010.

Mereka juga fokus pada pengembangan vokasi. Komitmen itu baik dalam fasilitas laboratorium dan sumber daya dosen.

”Alumni kami ada yang sudah bekerja sebelum diwisuda, baik di dalam maupun luar negeri.