Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kereta Api Sulsel

Kereta Api Sulsel Belum Rampung, Muh Fauzi: Kami Malu Kalau Tidak Selesai

Sejumlah anggota DPR RI Komisi V asal Sulawesi Selatan terus mendesak perampungan megaproyek nasional kereta api penghubung Makassar - Parepare.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
Dok Pribadi Muhammad Fauzi
Komisi V DPR RI meninjau progres pengerjaan Kereta Api Sulsel di Kelurahan Palantikang, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Senin (11102021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Sejumlah anggota DPR RI Komisi V asal Sulawesi Selatan terus mendesak perampungan megaproyek nasional kereta api penghubung Makassar - Parepare.

Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi mengungkapkan keprihatinan terhadap proyek kereta api tersebut.

Kereta Api Sulsel semestinya telah diresmikan sejak tahun 2018. 

Namun hingga tahun 2021 akhir masih juga belum rampung. 

"Masalahnya adalah teknis di pembebasan lahan dan juga anggaran," katanya Senin (11/10/2021).

Muhammad Fauzi mengaku malu jika proyek kereta api itu tidak selesai.

Menurutnya, lima legislator Komisi V asal Sulsel akan mengawal pembangunan kereta api Sulsel hingga rampung. 

Ada lima orang anggota DPR dari Sulsel yang duduk di komisi yang membidangi perhubungan tersebut.

"Malu kami kalau ini tidak selesai. Di Komisi V ada lima orang dari Sulsel. Jadi jangan sungkan meminta kami untuk membantu jika ada kendala. Kami mau proyek ini rampung sebelum periode kami selesai, sebagai bentuk komitmen kami di Senayan untuk berkontribusi bagi daerah," katanya.

Lima tokoh politik asal Sulsel ditempatkan di Komisi V DPR RI.

Seperti Andi Iwan Darmawan Aras (Gerindra), Muh Aras (PPP), Hamka B Kady (Golkar), Muhammad Fauzi (Golkar), dan Sarce Bandaso (PDIP).

Fauzi meminta pemerintah segera menyelesaikan semua masalah agar pengerjaan proyek tidak terganggu. 

Di segmen Maros-Pangkep ada 30 km dan segmen Pangkep-Barru juga 30 km yang anggaran totalnya mencapai Rp3 triliun.

Untuk segmen Pangkep-Barru rampung Desember 2021 dan segmen Pangkep-Maros paling lambat Juli 2022 sesuai laporan Kemenhub," jelasnya.

Suami Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani ini juga meminta akses pendukung kereta api diperbaiki. 

Misalkan di Maros, masih perlu pelebaran jalan menuju ke stasiun.

"Dengan selesainya kereta api ini tentu akan memberi dampak ekonomi besar dengan menyerap banyak tenaga kerja dan juga mendukung arus barang di Sulsel," terangnya.

Anggota Komisi V diterima oleh pihak Kementerian Perhubungan dan juga pengelola pembangunan kereta api Sulsel. 

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved