Kurir Sabu
Cerita Mahasiswi Asal Makassar yang Jadi Kurir Sabu, Polisi: Jangan Karena Dia Wanita Kita Kasihani
Karena ingin hidup berfoya-foya, ES akhirnya menerima tawaran tersebut dan menerima imbalan yang sesuai dengan kesepakatan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Siapa sih yang tidak tergoda dengan gaji Rp 20 juta hanya dengan mengantar sebuah barang?
Mungkin itulah yang dirasakan oleh seorang mahasiswi asal Kota Makassar berinisial ES. Ia tergiur dengan gaji Rp 20 juta sekali mengantar barang ke pemesannya.
Sayangnya, barang yang diantar tersebut adalah narkotika. Karena ingin hidup berfoya-foya, ES akhirnya menerima tawaran tersebut dan menerima imbalan yang sesuai dengan kesepakatan.
ES pun langsung hidup bergelimang uang. Ia hidup berfoya-foya.
Karena keenakan, ES kemudian menekuni profesi baru itu.
Akan tetapi, kebahagiaan yang dirasakan ES hanya sementara. Tak lama kemudian, ia dibekuk oleh polisi.
ES adalah mahasiswi semester 7 di satu perguruan tinggi swasta di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dilansir Tribun Jabar, dalam siaran pers yang dirilis Rabu (11/9/2019) lalu, Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, menyatakan, ES bisa terancam hukuman pidana berat.
“Jangan bilang dia wanita kita kasihani, kita tidak perduli kalau dia hanya kurir,” kata Teguh.
“Perilakunya merusak generasi muda bangsa, jadi wajar dihukum seberat-beratnya,” tegasnya.
Berdasarkan keterangan kepolisian, ES terakhir beraksi saat mengambil sabu seberat 20 kilogram yang diselundupkan dari Tawau, Malaysia, ke Nunukan.
ES kemudian mengambil sabu tersebut di Nunukan dan akan membawanya ke Parepare, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, ES telah menyelundupkan sabu dengan pola yang sama sebanyak tiga kali.
Akhirnya ES Ditangkap Polisi
Pada aksi aksi keempatnya, ES ditangkap polisi. Menurut penuturan Teguh, ES pertama kali membawa sabu seberat 500 gram.