Human Interest Story
VIDEO: Syamsuddin Daeng Naba Bertahan Jual Tanaman Hias Saat Pandemi, Sudah 3 Hari Tak Ada Pembeli
Syamsuddin Daeng Naba sudah lima tahun menggeluti bisnis tanaman hias. Dia berjualan di Jl Danau Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
Harganya juga bervariasi. Dari puluhan ribu rupiah hingga jutaan rupiah.
Termahal, tanaman hias beringin. Nilai jualnya Rp 2,5 juta - Rp 5 juta.
Di situasi sekarang, ayah tiga anak ini harus berjuang demi memenuhi kebutuhan hidup.
Pasalnya, jumlah pembeli tidak menentu.
"Kadang ada, kadang tidak ada," ujarnya.
Peminat tanaman hias mulai menurun. Tak seperti ketika awal pandemi Covid-19 tahun lalu.
Dulu banyak orang mencari untuk mengisi waktu di rumah.
Penghasilan bisa didapat kala itu Rp 200 ribu sehari.
Sekarang sepi. Bahkan sudah tiga hari tak ada pembeli.
Jadi, kalau ada tanaman hias yang laku, uangnya itu ditabung.
Digunakan sehemat mungkin demi menutupi kebutuhan sehari-hari.
"Kalau ada pembeli saya dapat, saya simpan baik-baik uangnya untuk menutupi kebutuhan," ucapnya.
Selain kebutuhan sehari-hari, Syamsuddin harus mengeluarkan biaya perawatan.
Membeli racun pengusir hama dan pupuk untuk menyuburkan tanaman. Biayanya Rp 50 ribu.
"Harus keluarkan biaya perawatan Rp 50 ribu," sebutnya.