Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Camat Tamalanrea Pikir-pikir Kembalikan 30 Petugas Kebersihan, Dianggap Sering Mabuk

Camat Tamalanrea Makassar, Muhammad Rheza memberi klarifikasi ihwal pemecatan 30 petugas kebersihan.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/SALDY
Ilustrasi petugas kebersihan Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Petugas Kebersihan Kota Makassar Digaji Rp 1,7 Per Bulan, https://makassar.tribunnews.com/2015/11/11/petugas-kebersihan-kota-makassar-digaji-rp-17-per-bulan. Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Camat Tamalanrea Makassar, Muhammad Rheza memberi klarifikasi ihwal pemecatan 30 petugas kebersihan.

Rheza mengklaim, pemecatan 30 petugas kebersihan tersebut berdasarkan kerisauan warga.

Pemberhentiannya merupakan usulan dari pengawas dan aspirasi dari bawah yang ditindak lanjuti.

Mereka dianggap tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik.

Kinerjanya dianggap buruk, bahkan seringkali mengabaikan perintah lurah.

"Jadi sebagian besar ini suka minum mabuk-mabuk, kalau sudah mabuk rese. Beberapa ada malas. Ada juga penyapu tapi tidak pernah turun menyapu," ucap Muhammad Rheza kepada tribun-timur.com, Kamis (7/10/2021).

"Ada juga kelompok yang suka intimidasi satgas. Ini semua usulan dari pengawas dan laporan warga, bah ini kita evaluasi semua," sambungnya.

Ia menampik tudingan soal adanya kepentingan politik dalam pencopotan ini.

"Tidak ada saya kenal orang yang baru ini. Karena itu usulan dari bawah juga. Saya kan baru juga di sini. Saya bukan asli sini juga," kilahnya.

Lanjut Reza, puluhan petugas kebersihan yang dicopot bukan tenaga kontrak, tapi outsorcing.

Sehingga tidak ada keterikatan kerja antar dua belah pihak.

Yang memberi SK adalah camat, jadi sewaktu-waktu mereka bisa dilengser.

"Mereka punya SK Camat. Dia kan outsorcing, jadi sewaktu-waktu bisa saja berakhir masa kerjanya. Kalau pegawai kontrak itu kan per tahun. Dan itu Wali Kota  yang SK kan," jelasnya.

Pencopotan ini diakui tanpa koordinasi Wali Kota.

Karena itu, ia ingin bertemu wali kota untuk menjelaskan secara detail ihwal masalah ini.

"Kalau diminta dikembalikan yah itu juga kita pikir, orang yang diganti kan yang bermasalah. Makanya saya mau minta petunjuk dari wali kota," tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meminta agar seluruh petugas sampah tersebut dikembalikan.

Apalagi belum ada perintah atau kebijakan pemecatan tenaga kontrak darinya.

"Belum ada kebijakan saya Pemecatan kontrak, jadi disuruh kembali kan dulu," tegas Danny saat ditemui di Baruga Anging Mammiri Jl H.I.A Saleh Dg Tompo.

Ia menyayangkan pemecatan tersebut, apalagi ditengah pandemi saat ini kondisi ekonomi susah.

"Saya belum ada kebijakan memecat kontrak. Karena sekarang orang susah, jangan dulu main pecat-pecat," sambungnya.

Danny menyampaikan nasib tenaga kontrak akan ditentukan pada seleksi laskar pelangi.

Mereka akan di tes atau diseleksi berdasarkan kemampuannya.

"Karena semua akan dites, yang ada lulus atau tidak lulus itu ji," jelasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved