Kasus Suap Nurdin Abdullah
Bendahara Masjid Pucak Maros Ungkap Fakta Aliran Dana ke Kas Rp 1,1 Miliar
Saya datang langsung membawa proposal ke Bank Sulselbar dan Alhamdulillah kami mendapat sekitar Rp 300 juta-Rp 400 juta.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sidang lanjutan dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) perizinan dan pembangunan infrastruktur Sulsel tahun 2020-2021 kembali berlanjut.
Sidang secara offline digelar di Pengadilan Negeri Makassar Jl Kartini, Rabu (6/10/2021).
Terdakwa Gubernur Sulsel Diberhentikan Sementara Nurdin Abdullah dan Mantan Sekdis PUTR Edy Rahmat (ER) hadir via virtual.
Majelis Hakim, Penasehat hukum kedua terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU-KPK) hadir di PN Makassar.
Pada sidang ini, JPU KPK menghadirkan tiga saksi.
Bendahara Masjid di tanah milik Nurdin Abdullah, Aminuddin, Ketua Panitia Pembangunan Masjid Suardi Dg Nojeng, dan Pemilik Tanah Abdul Samad yang hadir secara virtual.
Bendahara Masjid, Aminuddin alias Yamang mengungkap fakta terkait aliran dana yang masuk ke rekening panitia masjid.
Totalnya kurang lebih Rp 1,101 miliar.
Seperti yang diketahui dari beberapa persidangan sebelumnya, selain dana dari pribadi Nurdin Abdullah, ada juga bantuan CSR dari Bank Sulselbar.
Ditambah beberapa donatur dari perusahaan yang menyumbang untuk pembangunan masjid.
"Iya, semua dana masuk di rekening panitia. Kurang lebih Rp 1,101 miliar tergunakan semua dan tercatat," katanya dalam persidangan.
"Ada yang untuk beli bahan bangunan sama kasi upah atau gaji tukang," tambahnya.
Secara rinci, mantan kepala Dusun Arra ini mengutarakan, sumber dananya berasal dari dana CSR Bank Sulselbar yang terlebih dahulu telah diajukan proposal.
Di luar itu, ia juga membuat sebanyak 5 proposal tambahan untuk diserahkan ke Wandi.
"Saya datang langsung membawa proposal ke Bank Sulselbar dan Alhamdulillah kami mendapat sekitar Rp 300 juta-Rp 400 juta," katanya.
Menurutnya ada juga 5 proposal yang ia serahkan ke Wandi.
Wandi merupakan tukang taman dari BSD Tangerang Selatan.
Didatangkan langsung Nurdin Abdullah ke Makassar untuk mengurus lahan Nurdin Abdullah di kawasan Pucak Maros.
"Terserah dia mau ajukan ke siapa yang jelas bisa bantu pembangunan masjid. Dan Alhamdulillah ada juga dana yang masuk di rekening, disampaikan oleh Pak Wandi kepada saya," tuturnya.
Saat itu, Wandi juga bertindak sebagai arsitek masjid pucak dan mengawasi jalannya pembangunan.
"Iya Pak Wandi banyak urus pembangunan karena jujur saja kami masyarakat awam tidak paham," katanya.
"Hanya bantu pantau kualitas pekerjaan saja. Tapi kami juga bentuk panitia yang secara sah dipemerintahan desa. Ada ketua, bendahara, dan lainnya," jelasnya.
Saksi lain, Ketua Pembangunan Masjid, Suardi dg Najong menambahkan dirinya pernah dua kali bertemu dengan Nurdin Abdullah.
Pada saat itu, Nurdin Abdullah sedang memantau progres pembangunan masjid.
"Pak Nurdin Abdullah bilang silahkan bangun masjid, percayakan sama saya. Kami senang, masyarakat memang ada keinginan agar ada masjid. Sekarang sudah dibangun," katanya.(*)