Timor Leste
Tak Sia-sia Pilih Gabung Indonesia Saat Timor Leste Merdeka, Ini Ganjaran Diberikan Atas Kesetiaan?
Terlunta-lunta dari Zaman Habibie sampai SBY, Eks Pengungsi Timor Timur akhirnya dapat 'ganjaran' atas kesetiaannya pada Indonesia, dapat rumah.
“Kami sebenarnya salah pilih pada tahun 1999 itu,” kata Simenes.
Lebih dari dua dekade berlalu sejak referendum dilaksanakan, para eks pengungsi Timor Timur ini hidup dalam ketidakpastian hak atas tanah yang kini mereka tinggali.
Mereka pun sempat memutuskan untuk melakukan unjuk rasa menuntut kepastian status lahan yang mereka tempati pada Jumat (10/12/2020).
Unjuk rasa tersebut berjalan dengan "panas" hingga menyebabkan enam warga terluka, termasuk satu orang yang diduga kena tembak.
Salah seorang warga eks pengungsi Timor Timur, Juana de Araujo Fernandes, seperti dilansir BBC News Indonesia, Selasa (15/12/2020), mengharap pemerintah peduli mereka.
"Kami hanya minta pemerintah supaya melihat kami eks Tim-Tim ini. Kami hidupnya sengsara, makan minum saja setengah mati," ujarnya.
"Dan tolong berikan hak atas tanah, status yang jelas saja. Hanya mau itu, tuntutan kita hanya itu saja," tutur Juana de Araujo Fernandes.
Salah seorang pengungsi lain, Misaqui de Jesus Agustinho, mengisahkan kondisi keterbatasan hidup yang dijalaninya di kamp pengungsi Tuapukan.
Pria yang tinggal di kamp tersebut sejak usia 6 tahun tersebut mengisahkan kehidupan para pengungsi.
Ia mengaku kondisi memburuk usai bantuan dari PBB berhenti setelah pada 2002.
Ketika itu, status pengungsi dihapus oleh Badan PBB yang mengurus pengungsi, UNHCR.
"Sesudah itu kita mulai hidup cari kayu untuk buat rumah darurat sementara," ujar pria yang lahir di Dili, Timor Leste ini.
"Kita potong kayu untuk dibuatkan tiang untuk rumah. Daun lontar dijadikan atap kita.
"Karena kita tidak bisa membeli alat-alat, bahan bangunan, jadi kita memakai apa yang ada di lingkungan kita," tutur pria yang akrab dipanggil Oky ini.
"Dan sampai sekarang kita masih hidup di rumah beratapkan daun lontar, dengan [dinding] bebak-bebak yang hampir lapuk."