Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Ketua DMI Sulsel Amin Syam Minta Pengurus Cari dan Rumuskan Tugas

Amin Syam berkeinginan memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid sesuai semboyan DMI.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA JR
Ketua Pimpinan Pusat DMI, Jusuf Kalla bersama Ketua Pimpinan Wilayah DMI Sulsel, Mayjen (Purn) TNI, Amin Syam di lantai 2 Masjid Al Markaz Al Islami, Kota Makassar, Minggu (3/10/2021) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Mayjen (Purn) TNI, Amin Syam resmi dilantik sebagai ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulawesi Selatan (Sulsel).

Mantan gubernur Sulsel ini menjabat untuk periode keduanya, masa Khidmat 2021-2026.

Ketua Pimpinan Pusat DMI, Jusuf Kalla melantik langsung.

Pelantikan berlangsung di lantai 2 Masjid Al Markaz Al Islami, Kota Makassar, Minggu (3/10/2021).

Dalam sambutannya, Amin Syam mengatakan kepengurusan kali ini berbeda dengan kepengurusan sebelumnya.

Pasalnya, pada tahun 2011 sangat susah mencari orang untuk menjadi pengurus DMI.

Kemudian di tahun 2016, sudah orang mulai tertarik bergabung. 

Meski pengurus kala itu didominasi pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag).

Di tahun 2021, sungguh luar biasa, kata Amin Syam. Sangat banyak yang ingin menjadi pengurus DMI.

“Sekarang luar biasa, banyak orang mau jadi pengurus. Bahkan sulit memilih siapa yang akan menjadi pengurus DMI. Ini fenomena baru,” ungkapnya.

“Orang mulai antusias karena melihat kinerja DMI luar biasa. Pimpinan Pusat, Ketuanya mantan Wakil Presiden. Pimpinan Wilayah, ketuanya mantan gubernur Sulsel,” kelakarnya.

Amin Syam berkeinginan memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid sesuai semboyan DMI.

Oleh karena itu, pengurus DMI Sulsel jangan menunggu tugas, tapi cari dan rumuskan tugas.

“Orientasinya, rujukan, dasarnya, ada di semboyan DMI. Memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid. Urai itu dan telaah itu. Buat tugas dari situ, apa itu memakmurkan masjid dan apa itu dimakmurkan masjid,” tuturnya.

“Jangan tunggu tugas, tapi buat tugas untuk melaksanakan amanah DMI,” tegasnya.

Pria berusia 75 tahun menyampaikan sejumlah program telah dijalankan dalam rangkan memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid.

Pihaknya membuat buku pedoman manajemen masjid. Kerap muncul masalah, makanya buku ini menjadi petunjuk dan pedoman.

Buku pedoman ini telah disebarkan ke 4 ribu dari 15 ribu masjid yang ada Sulsel.

“Kita harapkan buku ini bisa menjangkau semua masjid di Sulsel,” sebutnya.

Selain itu, lanjut Amin Syam, pihaknya telah membentuk lembaga-lembaga sesuai amanah dari Pimpinan Pusat DMI. Ada lembaga zakat dan ada lembaga peduli DMI.

Kemudian telah dibuat Sistem Informasi Manajemen Masjid (Sinmas). Sistem ini menyerupai Sinmas Kementeriaan Agama.

Isi Sinmas terkait data masjid. Lalu data imam masjid, bukan hanya orang tapi juga kualifikasinya. Berapa juz dihafal, semua akan tercantum di Sinmas.

Namun, Sinmas ini belum berjalan 100 persen, lantaran butuh dana sebesar Rp 50 juta.

Tak hanya itu, telah dikembangkan program Jasamu, jaringan usaha muballigh. Jasamu ini untuk menghidupkan usaha umat, usaha masyarakat yang memakmurkan masjid.

“Ini penerjemahan langsung dari dimakmurkan masjid,” ucapnya.

Pesan JK

Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla melantik Pimpinan Wilayah DMI Sulsel masa Khidmat 2021-2026.

Kepengurusan DMI Sulsel diketuai oleh Mayjen (Purn) TNI, Amin Syam.

Pelantikan berlangsung di Lantai 2 Masjid Al Markaz Al Islami, Kota Makassar, Minggu(3/10/2021).

"Bismillahirrahmanirrahim. Allahumma sholli ala Muhammad wa ala Ali Muhammad. Dengan memohon limpahan rahmat dan rida Allah dengan ini saya meresmikan dan kukuhkan saudara- saudara sebagai Pimpinan Pengurus Wilayah DMI Sulsel masa Khidmat 2021-2026".

"Saya percaya saudara-saudara mampu menjalankan tugas ini dengan penuh tanggung jawab," ucap Jusuf Kalla saat melantik pengurus DMI Sulsel.

Jusuf Kalla mengatakan, jika membaca sejarah tentang masjid di zaman Rasulullah Muhammad SAW, masjid berfungsi sebagai tempat ibadah yang utama.

Selain itu, masjid juga punya fungsi kemasyarakatan, permusyawaratan pendidikan dan kesehatan dan fungsi sosial.

Dalam menjalankan tugas pengurus DMI harus memegang semboyan memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid.

Ia menyebut ada tiga kelompok yang memakmurkan masjid. Yakni membangun masjid, mengurus atau mengelola masjid dan para jemaah yang selalu salat berjamaah di masjid.

Ada membangun masjid tapi tidak mengurus. Begitu pun dengan membangun dan mengurus, tapi tidak ada jemaahnya. Ini tidak bisa dikatakan memakmurkan masjid.

"Kalau ketiga ada itu baru memakmurkan masjid," katanya.

Disampaikan mantan Wapres Indonesia ini, masjid bukan hanya tempat salat. Namun, juga mengurus masalah sosial. Memakmurkan masyarakatnya.

Masjid menjadi tempat berkumpul. Apakah sebagai tempat pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat.

Namun, ia mengingatkan bukan pengurusnya yang berbisnis, tapi masyarakat didorong berbisnis.

Tiga hari lalu ia bersama Bank Syariah Indonesia menandatangani MoU. Bekerja sama untuk memajukan masyarakat di sekitaran masjid. Dalam bentuk modal usaha, bisa dibantu bank syariah.

"Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga memakmurkan masyarakat di sekitarnya," bebernya.

Terakhir dia berpesan, pengurus yang dilantik menjalankan fungsi untuk memajukan masyarakat masjid.

"Selamat kepada yang sudah dilantik bersama Ketua Pak Amin Syam. Ini semua menjadi bagian ikhtiar kita dalam menjalankan amal ibadah dalam memakmurkan masjid," tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved