Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kementan

Peternak Tak Persoalkan Lagi Kadar Air Jagung hingga Distribusi Kini Aman

Upaya petani jagung untuk membantu peternak dalam penyedian stok jagung pakan lagi-lagi dikomplain terkait kadar air masih tinggi.

Editor: Edi Sumardi
DOK KEMENTAN RI
Ilustrasi jagung. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Upaya petani jagung untuk membantu peternak dalam penyedian stok jagung pakan lagi-lagi dikomplain terkait kadar air masih tinggi.

Padahal, kenyataannya hanya sebagian kecil yang basah.

Itupun ada yang sudah dilakukan pengeringan oleh peternak sendiri.

Demikian siaran pers Kementerian Pertanian RI atau Kementan kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (2/10/2021).

Sebelumnya Ketua Pinsar Petelur Nasional, Yudianto Yosgiarso mengatakan, beberapa jagung ada yang basah sehingga petenak takut ambil.

Bahkan ia menyebut banyak yang memiliki kadar air 25-29 persen. Sementara standar kadar air jagung layak untuk pakan ayam hanya 15 persen.

Kendati demikian, Ketua Koperasi Peternak Putera Blitar mengklarifikasi bahwa dari kiriman jagung 350 ton ke Blitar, Jawa Timur memang ada yang basah, namun itu pun proporsinya sangat sedikit.

Ini tentunya sangat wajar dalam perdagangan jagung, apalagi mulai musim hujan dan kapasitas pengering yang belum cukup tentu peternak Blitar sangat memakluminya jika ada beberapa yang masih basah.

“Kami kemarin dapat 30 ton dari PT Seger, sekitar 20 ton dari Bojonegoro dan sekitar 294 ton dari Tuban. Nah, dari Tuban ini memang kita kembalikan 4 ton karena kadar air di atas 20 persen, satu ton lagi tidak saya kembalikan tetapi saya ambil lagi dari peternak penerima saya jemur karena kadar air di atas 20 persen. Ini tidak masalah kok bagi saya dan peternak lainnya di Blitar. Ya, ini wajar,” demikian dikatakan Sukarman di Blitar, Sabtu.

Sementara itu, Ketua Koperasi Peternak Kendal, Suwardi menyebutkan pengiriman jagung ke Kendal dengan kuota 300 ton sudah diterima dan terdistribusi semua.

Ia menegaskan untuk Kendal tidak ada masalah kondisi jagung dengan kadar air yang diterima karena sudah sesuai.

“Jagungnya ini diambil langsung oleh koperasi ke Tuban, Grobogan dan petani lokal. Tidak ada masalah. Alhamdulillah sudah habis dan sudah dimanfaatkan semua oleh petani,” ujar Suwardi.

Hal senada dikatakan Ketua Koperasi Peternak Lampung, Jenny.

Ia menyebutkan dari 200 ton jagung bantuan pemerintah sudah clear semua sesuai kriteria termasuk juga kadar airnya.

“Sudah beres semua yang kiriman dari gapoktan-gapoktan semua, sudah terdistribusi dipakai, terima kasih atas gerak cepat pemerintah membantu peternak,” ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved