Dies Natalis ke-35 Unibos: Komitmen Jadi Institusi Pendidikan Berdaya Saing dan Berkualitas

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Bosowa (Unibos) menggelar ucapan peringatan Dies Natalis yang ke-35, Jumat (1/10/2021).

Kegiatan ini berlangsung secara daring dan luring yang dipusatkan di Balai Sidang 45 Unibos, Jl. Urip Sumoharjo, Makassar.

Acara tersebut tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat, seperti menjaga jarak, mencuci tagan sebelum masuk dan menggunakan masker.

Hadir dalam kesemptan itu, rektor dan para wakil rektor, pimpinan Yayasan Aksa Mahmud, serta beberapa tamu undangan lainnya.

Dies Natalis kali ini mengangkat tema “Beradaptasi di Era Pandemic 19 menjadi Perguruan Tinggi yang Inovatif, Adaptif dan Mandiri”.

Rektor Unibos Prof Saleh Pallu dalam sambutannya menjelaskan bahwa tema tersebut merupakan wujud peneguhan komitmen Unibos untuk terus memantapkan diri sebagai universitas yang tidak hanya mampu bersaing.

Melainkan berkomitmen menjadi institusi pendidikan yang berkualitas.

Juga mampu berperan dalam merealisasikan visi dan misinya sebagai lembaga pendidikan.

“Dimana melahirkan tokoh nasional, berjiwa entrepreneur, berbasis teknologi informasi dan berwawasan global,” kata Prof Saleh Pallu.

Untuk mewujudkan visi tersebut, kata Prof Saleh Pallu, pilar utama yang harus diperkuat adalah pembangunan sumber daya manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Maka dari itu, lanjutnya, perguruan tinggi haruslah menjadi motor utama dalam upaya menciptakan sumber daya manusia.

Sumber daya manusia tersebut yakni yang unggul dan menjadi pusat inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi. 

“Hal ini sejalan dengan Rencana Strategis Universitas Bosowa tahun 2019-2024 untuk menjadi Universitas riset dan berdaya saing Global,” tuturnya.

Prof Saleh mengatakan bahwa selama 35 tahun ini, Unibos telah melewati suka dan duka dalam dunia pendidikan. 

Namun, selama itu pula, Unibos telah melewati proses demi proses yang membuat makin dewasa dan berdiri hingga sekarang. 

“Meskipun kita telah melewati semua itu, kita mesti harus tetap belajar dan merendahkan hati. Sebab, di depan mata kita sudah terpampang halangan dan rintangan yang wajib untuk kita lalui,” katanya.(*)