Konon Ceritanya Ada Pintu Lemari Rahasia di Solo Tempat DN Aidit Pimpinan PKI Bersembunyi
"Saat di Solo awalnya, Aidit berada di wilayah Kleco yang kemudian pindah lagi ke rumah di Desa Sambeng, belakang Stasiun Balapan,"
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah literasi sejarah memang menyebut, DN Aidit tewas setelah dieksekusi mati di Boyolali oleh sekelompok tentara.
DN Aidit adalah pemimpin senior PKI atau Partai Komunis Indonesia, yang jadi satu misteri besar dalam peristiwa kelam G30S PKI.
Ini karena, hingga kini, DN Aidit tak pernah diketahui rimbanya.
Ia dinyatakan tewas, tapi tak ada satu orang pun yang bersaksi di mana makamnya.
Anak DN Aidit, pada 2012 pernah mengaku menemukan makam ayahnya di Boyolali.
Tapi ia tak menunjukkan dengan rinci.
Tapi, ini pun masih sebatas cerita dari mulut ke mulut.
Nah, masih berdasarkan cerita yang banyak beredar itu, sebelum dieksekusi di Boyolali, DN Aidit rupanya sempat bersembunyi di Kota Solo.
Seorang pegiat sejarah asal Boyolali, R Surojo mengisahkan hal itu.
Meski, ia menegaskan, cerita ini belum terbukti kebenarannya, alias masih menjadi cerita yang beredar dari satu warga ke warga lain.
Berdasarkan kisah itu, selepas dari Jogjakarta, DN Aidit melarikan diri ke Solo.
"Saat di Solo awalnya, Aidit berada di wilayah Kleco yang kemudian pindah lagi ke rumah di Desa Sambeng, belakang Stasiun Balapan," .
“Konon ceritanya, Aidit bersembunyi di sebuah ruang rahasia dengan pintu lemari. Jadi seolah-olah itu lemari, tapi begitu dibuka ada ruang rahasia di dalamnya,” kata Surojo.
Setelah ditangkap, sekelompok pria bersenjata kemudian membawa Aidit meninggalkan Solo.
Melalui jalur utama Solo Semarang rombongan pembawa Aidit membawanya melaju lurus ke barat.