Daging
Mengenal Daging Berbasis Sel yang Diharamkan oleh Ulama Nahdlatul Ulama
Komisi Bahtsul Masail Waqi’iyah memutuskan status hukum daging berbasis sel adalah haram
Budidaya ini dilakukan dalam bioreaktor serta dilakukan dalam lingkungan yang bersih dan terkontrol.
Memphis meats diambil dari bagian sel hewan berkualitas tinggi yang ditumbuhkan dalam media kaya nutrisi, seperti gula, air, asam amino, dan mikronutrien lain.
Dalam waktu tertentu, sel tersebut tumbuh membentuk jaringan, lemak dan otot seperti struktur aslinya yang diinginkan, yaitu daging.
Pada prinsipnya, daging ini berasal dari satu sel yang tumbuh menjadi sesuatu yang kompleks.
Dilansir dari virgin.com, daging berbasis sel diklaim memiliki rasa, bau, tekstur dan nutrisi yang sama dengan hasil daging ternak konvensional.
Karena dalam proses produksinya mengambil sel hewan itu sendiri yang kemudian dikembangkan menjadi daging, bukan menciptakan penggantinya. Sehingga tidak mengubah ciri khas apapun.
Masih dari virgin.com, memphis meats disebutkan dapat menurunkan risiko kontaminasi penyakit berbahaya dari hewan ternak, seperti flu burung atau sapi gila.
Selain itu, kehadirannya juga diharapkan mampu menghindari dampak resistensi antibiotik pada hewan ternak yang dapat mengancam kesehatan manusia.
Uma valeti adalah seorang ahli jantung (cardiologist) yang bekerja di Klinik Mayo, yaitu rumah sakit swasta terbesar di Amerika Serikat. Ia memiliki ayah seorang dokter hewan dan ibunya merupakan guru fisika.
Berdasarkan bidang yang digelutinya, ia mendapatkan ide untuk mengembangkan daging berbasis sel bersama Nicholas Genovese dan Will Clem, dilansir dari majalah Inc.
Uma valeti meninggalkan pekerjaannya sebagai kardiologis dan memilih membangun perusahaan memphis meats.
Ia juga mengatakan bahwa: “jika ia menjadi seorang ahli jantung, mungkin ia bisa menyelamatkan sekitar 2000-3000 nyawa selama 30 tahun ke depan. Namun jika ia membangun perusahaan daging berbasis sel ini, maka ia bisa menyelamatkan milyaran nyawa manusia dan triliun nyawa hewan”.(*)