Dulu Sehari Dapat Jutaan, Kini EstelerIji Hanya Bisa Dapatkan Rp 50 Ribu Per Hari

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dampak pandemi virus Corona, tidak hanya pada kesehatan masyarakat Indonesia namun juga perekonomian.

Pembatasan yang dilakukan demi mencegah penyebaran virus, membuat pedagang-pedagang kecil harus kehilangan pundi-pundi rupiah setiap harinya. 

Sama halnya seperti pedagang es teler keliling yang menamakan dagangannya EstelerIji, Syafruddin.

Ia merasakan dampak dari adanya pembatasan virus Corona ini untuk penghasilannya.

Di usianya yang mulai renta 63 tahun, mengharuskan ia tetap harus mengais rezeki demi menyambung hidup.

Mobil Daihatsu Zebra keluaran tahun 90an digunakannya untuk berjualan.

Syafruddin memarkir mobilnya tersebut setiap harinya di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Kepada Tribuntimur.com, pria berambut putih ini mengeluhkan pendapatannya yang tak seperti biasanya.

"Selama menjual, baru kali ini anjlok pendapatan saya," tuturnya sambil membuat pesanan es teler untuk pedagang, Senin (27/9/2021).

Sebelum pandemi, ia bisa menghabiskan hingga ratusan gelas es teler.

Hasil yang didapatkannya mencapai Rp 1 juta per hari.

Namun, sejak masa pandemi di tahun 2020, ia hanya bisa mendapatkan hasil paling banyak mencapai Rp 100 ribu saja per hari.

"Kan dulu waktu saya buka mulai dari pukul 11.00 WITA sampai 18.00 WITA semua kampus itu buka juga perkantoran masih aktif," jelasnya mengenang.

Ya, lokasi tempatnya berjualan memang strategis menurutnya. Dimana, lokasi tersebut berada di tengah-tengah pusat aktivitas masyarakat.

Mulai dari kampus hingga perkantoran, sehingga mahasiswa ataupun pegawai kantor menjadi penglarisnya.