Tribun Makassar
ICW Paparkan Potensi Kecurangan Pengadaan Barang dan Jasa di Makassar
Peserta diskusi berasal dari akademisi, mahasiswa, jurnalis, hingga NGO atau LSM.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar diskusi pengawasan potensi kecurangan pengadaan barang dan jasa di Kota Makassar, Jumat (24/9/2021) pagi.
Diskusi melibatkan sejumlah elemen masyarakat di Hotel Remcy Jl Boulevard Kota Makassar.
Peserta diskusi berasal dari akademisi, mahasiswa, jurnalis, hingga NGO atau LSM.
Dalam kesempatan itu Wakil Koordinator ICW, Siti Juliantari memperkenalkan website opentender.net untuk memantau pengadaan barang dan jasa yang menggunakan uang rakyat.
Perempuan yang akrab disapa Tari itu menjelaskan, website tersebut bisa membantu publik dalam memantau pembangunan infrastruktur ataupun pengadaan barang dan jasa yang menggunakan uang rakyat.
"ICW ikut mengambil peran melalui website ini untuk melihat potensi risiko kecurangan dalam pengadaan barang dan jasa," kata Tari dalam paparannya.
Tari mengatakan, website open tender itu untuk mendeteksi potensi risiko kecurangan.
Website itu misalnya bisa menelusuri temuan adanya pemenang tender berulang.
Hal itu bisa jadi bahan awal untuk mencari tahu kemampuannya mengerjakan proyek, apakah SDM mencukupi atau tidak.
"Itu untuk melihat pemenang berulang. Misalnya jangan-jangan menang tender 50 kali setahun pas dicari alamatnya rupanya hanya warung, misalnya ya," kata Tari.
Ia melanjutkan, website yang dibuat ICW itu berisi barang dan jasa milik pemerintah yang menggunakan APBN maupun APBD.
Website itu menyajikan tiap pengadaan skor potensi kecurangan dan dapat dipantau potensi yang tinggi risikonya
"Cara ICW melihat resiko tinggi, ada beberapa indikator," kata Tari.
Tari mengatakan pola potensi penyelewengan misalnya di tahap perencanaan.
Mulai dari suap legislatif, pengaturan proyek, pengaturan spek, duplikasi spek, penyelewengan atau penggelapan anggaran, hingga memecah paket.