Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesona Desa Maros

Terpilih Jadi Desa Pangan Aman, BPOM Bimbing 50 Komunitas dan Pelaku Usaha Pangan Desa Salenrang

Tahun ini giliran Desa Salenrang yang mendapat intervensi keamanan pangan desa mewakili Kabupaten Maros dalam kategori Desa Pangan Aman.

Penulis: Hutami Nur Saputri | Editor: Suryana Anas
S. Rustam
Desa Salenrang mewakili Kabupaten Maros dalam kategori Desa Pangan Aman. 

Laporan S. Rustam

Staf Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Maros.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - “Pangan Desa..”

“Aman.. Aman.. Aman..”

“Pangan Aman..”

"Ceklik” 

Gemuruh jargon dan semangat peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Komunitas dan Usaha Pangan Desa terdengar di Aula Lapangan Parkir Dermaga 2 Ekowisata Rammang-rammang, Desa Salenrang.

Program Nasional Desa Pangan Aman ini diselenggarakan atas kerjasama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Makassar dengan Pemerintah Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Bimtek yang berlangsung pada Kamis (09/09/2021) ini merupakan lanjutan rangkaian program kegiatan Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menginisiasi dan melaksanakan program pemberdayaan masyarakat di bidang keamanan pangan melalui tiga kategori program.

Salah satunya adalah GKPD yang dilaksanakan sejak tahun 2014.

Program GKPD bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa dalam mengawasi dan menjamin pemenuhan pangan yang aman sampai pada tingkat perseorangan.

“Melalui program ini kita berharap praktek keamanan pangan yang baik bisa menjadi kebiasaan dan kalau bisa menjadi budaya masyarakat untuk memperkuat ekonomi desa” ungkap Aisyah Givani Mappiaty, Sub Koordinator Pengujian Kimia BBPOM Makassar.

Program Nasional Desa Pangan Aman ini diselenggarakan atas kerjasama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Makassar dengan Pemerintah Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Program Nasional Desa Pangan Aman ini diselenggarakan atas kerjasama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Makassar dengan Pemerintah Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (S. Rustam)

GKPD sudah menjadi program berkelanjutan BPOM yang dilaksanakan setiap tahun oleh BBPOM Makassar di Sulawesi Selatan.

Tahun ini giliran Desa Salenrang yang mendapat intervensi keamanan pangan desa mewakili Kabupaten Maros dalam kategori Desa Pangan Aman, dan Pasar Tramol Maros sebagai wakil kategori Pasar Aman dari Bahan Berbahaya.

“Desa Pangan Aman harus memiliki 3 unsur, yaitu komitmen akan keamanan pangan, kader keamanan pangan aktif, dan program mandiri keamanan pangan” lanjut Aisyah dalam sambutannya.

Sementara nilai dasar dari Desa Pangan Aman (Desa Paman) adalah pemberdayaan masyarakat, peningkatan akses keamanan pangan berbasis kearifan lokal, dan pengembangan produk unggulan.

Desa Paman dapat diwujudkan melalui tiga tahap pengembangan.

Tahap pertama yaitu Desa Paman Pratama merupakan intervensi awal sebagaimana yang dilakukan Desa Salenrang saat ini.

Selanjutnya Desa Paman Madya, yaitu tahap pertumbuhan dan pengembangan Desa Paman.

Terakhir Desa Paman Mandiri, yaitu Desa Paman yang mandiri memiliki program kegiatan berkelanjutan.

Oleh karena itu, dalam pelaksanaan Desa Paman harus ada penguatan kapasitas dan advokasi kelembagaan desa, agar keamanan pangan dapat masuk dalam kegiatan seperti TP PKK, Karang Taruna, Kampung KB, Lembaga Adat, dan lain-lain.

Serta mencermati dan menganalisis program kegiatan desa yang bisa diintegrasikan misalnya kegiatan pelibatan masyarakat perpustakaan desa, atau penyelenggaraan posyandu.

Peserta Bimtek terdiri dari 10 orang komunitas ibu rumah tangga, 8 orang komunitas remaja, 8 orang komunitas sekolah, 8 orang pelaku usaha olahan, 8 orang pelaku pangan siap saji dan 8 orang pelaku ritel/toko kelontong.
Peserta Bimtek terdiri dari 10 orang komunitas ibu rumah tangga, 8 orang komunitas remaja, 8 orang komunitas sekolah, 8 orang pelaku usaha olahan, 8 orang pelaku pangan siap saji dan 8 orang pelaku ritel/toko kelontong. (S. Rustam)

“Pembentukan Tim Keamanan Pangan dan Kader Keamanan Pangan Desa sebagaimana telah kita lakukan beberapa bulan yang lalu juga merupakan bagian dari penguatan kapasitas desa” jelas Aisyah menambahkan.

Tim Keamanan Pangan bertugas untuk menyusun program keamanan pangan tahunan dan mengintegrasikannya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), serta penyediaan alokasi dana.

Adapun tugas Kader Keamanan Pangan yaitu, menyusun jadwal dan rencana kerja, serta melaksanakan bimbingan teknis dan motivasi melalui pendampingan kepada komunitas dan usaha pangan desa seperti yang dilaksanakan Desa Salenrang saat ini.

Baca juga: Pemdes Toddopulia Bersama Jelajah Wisata Amure Telusuri Sumber Mata Air Asin di Gua Manrepo

Bimtek yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari dari 9-10 September 2021 ini diikuti 50 orang peserta yang ditugaskan oleh Kepala Desa Salenrang.

Peserta Bimtek terdiri dari 10 orang komunitas ibu rumah tangga, 8 orang komunitas remaja, 8 orang komunitas sekolah, 8 orang pelaku usaha olahan, 8 orang pelaku pangan siap saji dan 8 orang pelaku ritel/toko kelontong. 

Kegiatan hari pertama adalah penyajian materi Bimtek tentang 5 kunci keamanan pangan untuk keluarga, sekolah, ritel, dan pangan siap saji, serta keracunan, intoleransi dan alergi pangan.

Ada 6 pemateri yang mengisi kegiatan tersebut, diantaranya 1 orang dari BBPOM Makassar, 1 orang dari Dinas Kesehatan Kabupaten Maros dan 4 orang dari Kader Keamanan Pangan Desa.

Bimtek ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan souvenir berupa celemek dan topi kepada pelaku usaha pangan siap saji, serta tumbler kepada 3 peserta yang paling aktif.
Bimtek ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan souvenir berupa celemek dan topi kepada pelaku usaha pangan siap saji, serta tumbler kepada 3 peserta yang paling aktif. (S. Rustam)

Sekretaris Desa Salenrang, Sumantri berharap peserta yang telah mengikuti Bimtek ini menjadi perpanjangan tangan BBPOM dan Pemerintah desa dalam mewujudkan desa pangan aman.

“Ikutilah Bimtek ini dengan antusias. Simak materi yang sajikan dan tanyakan apa yang belum dipahami agar tujuan dan output yang diharapkan benar-benar tercapai” ujar Sumantri dalam sambutannya mewakili Kepala Desa Salenrang.

“Sehingga kedepannya yang kita konsumsi bebas dari cemaran biologis, cemaran kimia dan cemaran fisik, dengan kata lain aman dari bahan-bahan yang berbahaya” lanjut Sumantri.

Pada hari kedua, kegiatan yang dilaksanakan berupa fasilitasi sarana komunitas oleh 15 orang Kader Keamanan Pangan Desa kepada komunitas dan pelaku usaha pangan desa.

Kader dibagi menjadi beberapa kelompok untuk turun langsung melakukan pendampingan ke sarana komunitas ibu rumah tangga, sekolah, remaja, serta pelaku usaha olahan, pangan siap saji, dan ritel/toko kelontong.

Bimtek ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan souvenir berupa celemek dan topi kepada pelaku usaha pangan siap saji, serta tumbler kepada 3 peserta yang paling aktif.

Kegiatan ini berjalan lancar dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

Baca juga: PNUP Gaet Desa Nisombalia Sebagai Desa Binaan Pengembangan Wisata Pantai Kuri Caddi

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved