Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Maros

Stok Kurang, UPT Transfusi Darah Gandeng Dinas Pendidikan Sulsel Gelar Donor Darah

UPT Transfusi Darah Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Sulsel melakukan kerjasama dengan seluruh SMA, SMK dan SLB se Sulawesi Selatan.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL
Suasana Penandatanganan MOU Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dengan SMAN 3 Maros dan SMKN 1 Maros 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - UPT Transfusi Darah Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Sulsel melakukan kerjasama dengan seluruh SMA, SMK dan SLB se Sulawesi Selatan.

Kerjasama dilakukan sebagai bentuk kepedulian kurangnya persediaan darah di Sulsel.

Khusus Kabupaten Maros, Sekolah yang menjadi percontohan SMKN 1 Maros dan SMAN 3 Maros.

Penandatanganan MOU terkait pelayanan darah dilaksanakan di Kantor Dinas Pendidikan Sulsel, Selasa (21/09/21).

Penandatanganan MOU dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Jufri dan Kepala UPT Transfusi Darah Dinkes Provinsi Sulsel Erna Komalaningrum.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk memudahkan siswa dan guru yang memenuhi syarat untuk mendonorkan darahnya.

Selain itu, juga untuk membantu pemenuhan kebutuhan darah di Provinsi Sulawesi Selatan.

Kepala UPT Transfusi Darah Dinkes prov Sulsel, Erna Komalaningrum mengatakan, kegiatan donor darah dapat tetap dilaksanakan di tengah pandemi. 

Namun dengan memperhatikan protokol kesehatan.

"Saat ini kita membatasi seluruh kegiatan yang ada. Namun bukan berarti kita tidak bisa melakukan donor darah di tengah pandemi seperti ini," lanjutnya.

Adanya pembatasan kegiatan seperti saat ini, berpengaruh terhadap ketersediaan jumlah darah di Sulawesi Selatan.

"Saat ini karena pembatasan kegiatan donor darah akibatnya terjadi kekurangan darah. Apalagi di rumah sakit, ada masyarakat yang harus mencari darah kesana-kemari," katanya.

Idealnya, kebutuhan darah itu dua persen dari seluruh masyarakat Sulawesi Selatan.

Saat ini jumlah darah di rumah sakit dinilai sangat kurang.

"Di RS Wahidin saja, setiap hari mereka harus menyediakan sekitar 200 kantong darah. Itu hanya untuk satu rumah sakit, belum rumah sakit lainnya," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved