Penanganan Covid
Kasus Covid-19 di Makassar Turun, Isolasi Apung Dibubarkan Sore Ini
Pemerintah Kota Makassar mengagendakan pembubaran isolasi apung KM Umsini, Senin (20/9/2021) sore ini
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar mengagendakan pembubaran isolasi apung KM Umsini, Senin (20/9/2021).
Pembubaran akan dilakukan di Pelabuhan Soekarno-Hatta pukul 15.30 WITA.
KM Umsini sebelumnya telah dijadikan tempat isolasi Covid-19 di Kota Makassar dengan konsep isolasi apung.
Warga Kota Makassar yang terinfeksi covid gejala ringan dan tanpa gejala atau OTG harus menjalani isolasi terpadu di kapal KM Umsini milik PT Pelni.
Hanya saja, program ini dianggap tak efektif, peserta isolasi makin hari makin berkurang.
Sebab jumlah yang sembuh tak sebanding dengan jumlah peserta yang masuk.
Kontrak KM Umsini dengan Pemerintah Kota Makassar akan berakhir pada Selasa 21 September 2021.
Program ini baru berjalan sekira sebulan lebih, sejak 2 Agustus 2021 lalu.
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Makassar Rocover Henny Handayani mengatakan, KM Umsini disetop karena memang sudah tak efektif.
Semakin hari jumlah peserta yang turun tidak sebanding dengan yang masuk.
Apalagi Makassar sekarang sudah cenderung menurun kasusnya.
"Kasus sudah turun, dengan kapasitas sebesar itu lebih banyak nakes malah, jadi dianggap tidak efektif," jelasnya.
Menurutnya, program isolasi apung ini menjadi kebijakan nasional karena beberapa kapal-kapal pelni juga dipakai atau diadopsi daerah lain untuk menangani pandemi.
"Diantara yang lain, isolasi KM Umsini yang paling bisa dipertanggungjawabkan. Jadi tidak ada benturan antara Pemkot Makassar dan Umsini, memang cuma karena efektivitasnya," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Umsini Ismawaty mengatakan, Senin lalu, Pemkot Makassar tidak lagi menerima peserta isolasi.
Hanya saja, bagi peserta yang masih ada di kapal saat iti tetap dilayani dan difasilitasi hingga dinyatakan sembuh.
"Di hari itu (saat kontrak berakhir) nanti sudah tidak ada lagi pasien di Umsini," jelasnya.
Ia mengaku, berakhirnya kontrak penggunaan kapal ini sejalan dengan menurunnya kasus covid-19 di Makassar.
"Kasus juga sudah menurun, artinya berhasilmi," ujarnya. (*)