Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penanganan Covid

Isolasi Terpadu di Makassar Sisa 3 Tempat, Keterisian Tempat Tidur 2,49 %

Untuk di Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) Sulsel di Asrama Haji Sudiang dari 1.500 tempat tidur (TT) yang disediakan, hanya 17 TT yang terisi.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Dinas Kesehatan Sulsel
Data BOR isolasi Covid-19 di Makassar, Senin (2092021) pagi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Berikut data Bed Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi yang ada di Makassar seperti yang dikirimkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel, Husni Thamrin di grup WhatsApp Berbagi Informasi Covid-19 per, Senin (20/9/2021).

Untuk di Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) Sulsel di Asrama Haji Sudiang dari 1.500 tempat tidur (TT) yang disediakan, hanya 17 TT yang terisi.

Sementara FIT Sulsel di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) terisi sekitar 7 TT dari 150 TT yang disediakan.

Sementata di Isolasi Apung terisi kapasitas 450 TT yang disediakan Pemkot Makassar telah ditutup.

Sedangkan di Balai Besar Pelatihan (BBPK) Makassar yang diinisiasi Tim Bantuan Medis FK Unhas terisi 19 TT dari 80 TT yang disediakan.

Artinya, total TT yang terisi dari 3 fasilitas isolasi tersebut sekitar 43 orang atau 2,49 persen dari total kapasitas 1.730 TT.

Terkait kasus aktif di Sulsel, di angka 2.266 kasus aktif atau 2,10 persen dari total pasien terkonfirmasi Covid-19 di angka 107.812 orang.

Angka itu ternyata di atas rerata angka nasional yang hanya 60.969 kasus aktif atau 1,5 persen dari total terkonfirmasi 4.190.763 orang.

Meski demikian presentase angka pasien sembuh di Sulsel di atas rerata nasional, yakni 95,88 persen atau 1.03.366 orang.

Sementara nasional hanya 95,2 persen atau 3.989.326 orang.

Pun dengan presentase angka kematian di Sulsel hanya 2,02 persen atau 2.180 orang. 

Angka itu di bawah rerata nasional sekitar 3,4 persen atau 140.468 orang.

Terkait jumlah testing di Sulsel, sudah mencapai 735.680 spesimen. Per 1 September hanya 2.766 spesimen yang diuji.

Di mana positivity rate-nya di angka 2,89 persen. Angka itu di bawah batas aman menurut WHO 5 persen ke bawah. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved