Tribun Gowa
Hasil Otopsi Kakak Korban Pesugihan di Gowa Bakal Keluar di Pekan Ketiga
"Kita belum bisa simpulkan sekarang karena butuh waktu kurang lebih tiga minggu hasil otopsi akan keluar," ujarnya saat ditemui sesusai
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Hasil autopsi DS (22) akan keluar pada tiga minggu kedepan.
Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman saat ditemui seusai pembongkar makam (ekshumasi) pada jenazah DS (22) di Lingkungan Lembang Panai Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021).
Makam almarhum DS dibongkar untuk dilakukan autopsi.
AKP Boby Rachman mengaku pihak ya belum bisa menyimpulkan hasil dan masih menunggu hasil autopsi dari Forensik Dokpol Biddokes Polda Sulsel.
"Kita belum bisa simpulkan sekarang karena butuh waktu kurang lebih tiga minggu hasil autopsi akan keluar," ujarnya saat ditemui sesusai.
Senada yang disampaikan Kaur Forensik Dokpol Biddokes Polda Sulsel, dr Haerani.
Dia mengaku belum bisa menyampaikan hasil semntara autopsi terhadap DS.
"Hasilnya nanti tetap kita akan koordinasikan dengan penyidik, disimpulkannya nanti belakangan, yang tadi itu belum bisa kita jadikan penyebab kematian," bebernya.
Kondisi jenazah DS kata dia, jenazah telah dikuburkan kurang lebih dua puluh hari tentunya ada bau tak sedap.
"Tadi kita sudah ambil sampelnya kita kiranya bisa membantu kita menimpulkan apa yang menjadi temuan penyidik tapi hasilnya itu kita akan sampaikan ke penyidik dulu," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Selama Dua setengah jam, Tim Forensik Biddokes Polda Sulsel, Inafis Polres Gowa melakukan membongkar makam (ekshumasi) pada jenazah DS (22) di Lingkungan Lembang Panai Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021)
Polisi melakukan pembongkaran makam almarhum DS untuk diautopsi.
DS merupakan kakak dari AP korban diduga pesugihan oleh orangtuanya, kakek, dan pamannya. Ibu korban tega hendak mencongkel mata kanan anaknya sendiri.
Kematian DS diduga memiliki banyak kejanggalan. Pasalnya DS meninggal dunia diduga dicekoki air garam 2 liter oleh orangtuanya sendiri.
Bahkan, pada jasad korban diduga mengalami luka lebam.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Boby Rachman menuturkan dua setengah jam telah dilakukan ekshumasi.
"Alhamdulillah hari ini kita sudah laksanakan ekshumasi terhadap jenazah DS dan sudah dilakukan autopsi," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Laporan Wartawan Kontributor TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli