Tips Kesehatan
Makan Banyak Kalori Tapi Tak Bikin Gemuk, Bisakah?
Semakin banyak massa otot pada tubuh kita, maka kebutuhan kalori kita semakin banyak.
TRIBUN-TIMUR.COM - Bisa dibayangkan jika seseorang mengonsumsi banyak kalori setiap harinya.
Lambat laun berat badan akan bertambah hingga mengalami kelebihan berat badan atau overweight.
Overweight adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami berat badan 10-20 persen lebih besar dari ukuran ideal.
Merujuk pada pedoman diet 2015–2020 untuk orang Amerika, pada umumnya seorang pria dewasa mengonsumsi 2.000 hingga 3.000 kalori sehari.
Teorinya, jika konsumsi jumlah kalori di atas nilai di rumus tersebut, seseorang akan mengalami kegemukan.
Namun, hal ini tidak berlaku bagi Nicolas Suhendra.
Metabolism and fitness coach ini menyebut dalam sehari, bisa mengonsumsi kalori hingga 4.000 kalori.
Namun, dia tidak termasuk overweight. Kok bisa?
Pria yang akrab disapa Nico ini bercerita, rata-rata dirinya mengonsumsi 3.800–4.000 kalori per harinya.
Namun, jumlah kalori sebanyak itu tak membuatnya gemuk.
Hal ini karena ia memiliki massa otot yang banyak, mengonsumsi protein sebanyak 160–180 gram dalam sehari, dan latihan yang cukup intens.
Semakin banyak massa otot pada tubuh kita, maka kebutuhan kalori kita semakin banyak.
Ibarat mobil, semakin besar cc-nya, maka bahan bakar yang dibutuhkan semakin banyak.
Protein ini dibutuhkannya untuk membantu pemulihan otot yang rusak, terutama setelah olahraga mengangkat beban yang rutin dilakukannya.
Yup, pria yang dikenal berprofesi sebagai dokter gigi ini memulai nge-gym sejak tahun 2006 atas ajakan ayahnya, dr Henry Suhendra Sp.OT yang sering kita kenal dengan @B19DOC.