Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Luhut Pandjaitan

Kisah Cinta Manis Luhut Pandjaitan dan Devi Simatupang Jelang Ulang Tahun Emas Pernikahan

Kisah cinta Luhut Binsar Pandjaitan yang sudah bersama dengan Devi Simatupang sejak 50 tahun lalu.

Editor: Muh Hasim Arfah
dok luhut b panjdaitan
Luhut Binsar Pandjaitan memperlihatkan kisah cinta bersama istrinya, Devi Simatupang. 

Yang penting, Luhut memberi kabar bahwa istrinya selalu tahu dia sedang berada di mana.

"Bicara tentang teknologi zaman now, sebenarnya memudahkan komunikasi kita dengan pasangan. Tidak seperti zaman old saat saya muda dulu. Bayangkan, kalau Anda adalah tentara yang harus bertugas di daerah perbatasan Kalimantan-Malaysia di tahun 1970-an," tulis Luhut Binsar Pandjaitan.

Dia mengaku mengalami masa-masa itu, di mana harus bertugas di daerah operasi misalnya seperti di Desa Nanga Kantuk Kalimantan Barat, atau Kecamatan Paloh yang berbatasan langsung dengan Sarawak.

Baca juga: Bupati Banjarnegara Ditangkap KPK, Sebelumnya Pernah Sebut Luhut Panjaitan dengan Menteri Penjahit

Waktu itu, lanjutnya, jaringan telepon saja belum tersedia. Maka, surat cintalah yang menjadi andalan.

"Surat itu harus menempuh perjalanan panjang sebelum sampai ke tangan istri, begitu pula surat balasannya. Helikopter TNI adalah satu-satunya moda yang paling memungkinan untuk mengangkut surat cinta kami para prajurit yang bertugas di pelosok belantara perbatasan negara," tulis Luhut.

Setiap minggu, dia rajin menulis surat. Bahkan kadang lebih sering dari itu, ketika rindu melanda.

Tidak jarang, ada setumpuk surat hasil menulis beberapa hari akibat helikopter yang ditunggunya tak kunjung datang.

"Apa boleh buat, tidak ada cara lain untuk mengirim surat. Jalan di sana belum sebagus sekarang, sehingga waktu itu tidak mungkin dikirim lewat darat," tulis Luhut.

Ketika waktu berlalu, Luhut dan istrinya pun menikah di tahun 1971 dan akhirnya dikaruniai sampai 4 orang anak.

Baca juga: Moeldoko & Luhut Dikritik, Ngabalin: Opung-opung & Eyang-eyang Dituduh & Dfitnah, Dimana Logika Kita

Dia paham bahwa tidak pernah mudah menjadi istri seorang anggota TNI yang sering tugas operasi ke luar daerah.

Maka dari itu, melihat anak-anak dan cucu-cucu saya tumbuh dengan baik, membuat Luhut merasa berhutang pada istri. Seorang yang cantik dan pintar, yang rela mengorbankan cita-cita pribadinya demi keluarga.

"Hutang itu saya bayar sampai sekarang dengan berusaha menjadi seorang suami yang belajar menjaga komitmen. Tentu saya tidak sempurna, tapi sebagai laki-laki saya tahu kapan harus memimpin, kapan harus memperhatikan, kapan harus diam, mengalah, dan mendengar," tulis Luhut Binsar Pandjaitan.

Dia mengatakan, anggapan laki-laki pada dasarnya sulit menjaga kesetiaan itu tidak salah. Tapi pengalaman hidup mengajarkan pada dia bahwa seorang pria bisa belajar untuk berkomitmen.

Maka, ketika dimintai tips oleh seorang staf di kantor, Luhut mengatakan bahwa laki-laki harus belajar menjaga pikiran, menjaga hati, dan menjaga waktu doa setiap hari.

"Dengan demikian usia pernikahanmu akan panjang. Tidak perlu doa yang panjang-panjang. Doa kami saja setiap pagi hanya, “Tuhan berikan kami kekuatan berdua supaya tetap bisa hidup baik dan damai, merawat anak-anak kami merawat perkawinan kami.”tulis Luhut.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Mulai Turun, Luhut: Segera Uji Coba Prokes Lewat Aplikasi PeduliLindungi

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved