Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KKB Brutal

Janji Danrem Setelah KKB Papua Siksa dan Bunuh Nakes di Distrik Kiwirok, Hidup atau Mati

Nakes yang bertugas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menjadi korban kebrutalan KKB.

Editor: Ansar
kompas.com
Para Nakes Puskesmas Kiwirok, tengah menceritakan pengalaman pahitnya saat diserang KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (13/9/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua melakukan aksi keji terhadap tenaga kesehatan.

Nakes yang bertugas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menjadi korban kebrutalan KKB.

Kini sembilan nakes telah berhasil dievakuasi dari Pegunungan Bintang ke Jayapura.

Peringatan pun dikeluarkan bagi KKB untuk segera hentikan aksi teror kekerasan yang telah banyak menelan korban jiwa.

Terlebih lagi, aksi-aksi kejahatan ini diarahkan kepada masyarakat sipil, fasilitas layanan publik, fasilitas kesehatan dan pendidikan.

Baru-baru ini, perlakukan tidak manusiawi sedang dipertontonkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.

 

KKB, 1 Dokter dan 4 Nakes Sudah Ditemukan, Ini Daftar Fasum Dibakar KKB - Surya.co.id" data-noaft="1" />

Pembunuhan terhadap tenaga kesehatan (nakes) yang sudah tak berdaya pun menyulut kemarahan Komandan Korem (Dandrem) 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan.

“Perlakuan itu sangat keji dan melewati batas kemanusiaan. Kenapa nakes yang dijadikan sasaran? Kenapa warga sipil yang menjadi sasaran?.

Ayo, berperanglah dengan TNI, jangan libatkan masyarakat yang tidak tau apa-apa. Kami sangat siap,” tegas Izak kepada awak media termasuk Tribun-Papua.com, Jumat (17/9/2021).

Kata Izak, dirinya sudah mendengar sendiri bagaimana para nakes disiksa hingga tak sadarkan diri. Bahkan, dibuang ke dalam jurang.

“Mereka (nakes) itu disiksa sangat tidak manusiawi. Pakaian mereka dilepas oleh KKB dengan paksa, selepas itu, mereka disiksa menggunakan alat tajam sampai ada yang pingsan.

Setekah itu mereka di buang ke dalam jurang,” ujarnya.

Atas tindakan brutal para KKB dan KNPB, Izak pun menegaskan pihaknya melakukan pengejaran kepada pelaku pembunuhan dan pembakaran fasilitas umum tersebut.

“Kami akan tumpas mereka. Hidup atau mati, kami basmi hingga ke akar-akarnya. Seperti ini tidak bisa dibiarkan,” tukasnya.

Sebelumnya, Kabaintelkam Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Paulus Waterpauw perintahkan Polda Papua untuk menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bumi Cenderawasih.

 

KKB Sampai ke Akar" width="700" height="393" />

Intruksi ini menyusul penyerangan KKB terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Kiwirok pada Senin (13/9/2021) dan Selasa (14/9/2021) di Distrik Okhika, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

"Saya selaku Kabaintelkam tetapi juga sebagai senior Papua mengutuk perbuatan para pelaku tersebut karena sangat keji dan tidak berperikemanusiaan," kata Waterpauw kepada Tribun-Papua.com melalui gawainya siang tadi.

Apalagi, menurut mantan Kapolda Papua tersebut, penyerangan tersebut sampai menghilangkan nyawa tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah tersebut.

"Kapolda dan jajaran harus bisa memburu pelaku, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, hidup atau mati," tegasnya.

KSP Ultimatum KKB

Deputi V Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM Jaleswari Pramodhawardani dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/9/2021).

"KKB harus segera menghentikan tindakan yang sama sekali tidak memiliki rasa kemanusiaan ini. Aparat penegak hukum harus bertindak dan melakukan penegakan hukum secara tegas dan tuntas atas serangkaian aksi teror KKB," ujar

Peristiwa terakhir yang dilakukan oleh KKB adalah serangan dan pembakaran sejumlah fasilitas pelayanan publik seperti puskesmas, perumahan para tenaga kesehatan (nakes), sekolah SD dan SMP, perumahan bagi para guru, serta balai-balai kampung.

Penyerangan ini terjadi pada hari Selasa (14/9/2021) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Sehari sebelumnya, pada Senin (13/9/2021), KKB juga menyerang dan membakar Kantor Kas Bank Papua, Pasar, Puskesmas, dan SD Inpres di Kiwirok.

Menurut Jaleswari, serangkaian aksi yang mengganggu dan menimbulkan ketakutan di masyarakat tersebut telah berdampak setidaknya pada 11 orang nakes.

Dari jumlah tersebut, sebagian mengalami luka-luka, sebagian lagi meninggal dunia dan beberapa di antaranya dinyatakan hilang.

Kabar terakhir yang diterima KSP menyebutkan bahwa salah satu korban meninggal dunia adalah perawat Gabriella Meilani (22)

Sementara itu, seorang nakes lain yang belum ditemukan adalah Gerald Sokoy (28).

“Kantor Staf Kepresidenan menyatakan duka cita sedalam-dalamnya atas gugurnya pahlawan kemanusiaan seperti Ibu Gabriella Meilani, dan hilangnya Bapak Gerald Sokoy yang telah mendedikasikan hidupnya melayani warga masyarakat pedalaman di Papua,” ucap Jaleswari.

Dia juga mengatakan bahwa kekerasan oleh KKB merupakan tindakan pidana serius terhadap warga Papua yang harus segera dihentikan.

Terlebih lagi, ia menyayangkan jatuhnya korban nakes yang saat ini kehadirannya sangat dibutuhkan dalam menghadapi pandemi Covid-19 di wilayah-wilayah pedalaman di Papua.

Jaleswari menekankan bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh KKB terhadap tenaga kesehatan ini merupakan pelanggaran serius terhadap UU Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, UU Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, dan UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Izak Pangemanan: Kami Akan Tumpas KKB Sampai ke Akar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved