Perampok 6,8 Kg Emas Pimpinan Hendrik Ini Cerdik, Sidik Jari Ditutupi Hansaplast Tapi Tetap Didapat
Kelima pelaku berhasil membawa kabur total emas yang dijadikan barang bukti seberat 6,8 kg dengan nilai Rp 6,5 miliar.
Pengungkapan kasus pencurian ini kali pertama diendus saat polisi berhasil menangkap Paul di Menteng VII, Medan.
Dari tersangka Paul tersebut polisi menerima informasi lokasi otak kejahatan yakni Hendrik berada di Kabupaten Dairi.
Panca menyebutkan, ketika diintrogasi ia belum mengakui keberadaan emas hasil perampokan tersebut.
Tak lama kemudian ia mengaku bahwa emas tersebut disimpan di atas plafon rumah orangtuanya.
Setelah dicari rupanya barang bukti tidak ditemukan.
Setelah itu polisi mencoba mencari dan emas tersebut ditemukan di belakang rumah orangtuanya yang disimpan di dalam tanah.
Dari temuan barang bukti tersebut Hendrik mengaku belum menjual perhiasan hasil perampokan tersebut.
"Alhamdulillah itu lengkap. Tidak ada satu butir pun yang tercecer ataupun sempat terjual," pungkas Kapolda.
Survey Terlebih Dahulu
Panca menyebutkan dalang perampokan tersebut yakni, Hendrik (38), yang saat ini sudah ditembak mati lantaran melawan petugas.
Ia mengatakan saat itu Hendrik menemui temannya yang bernama Dian, untuk membicarakan perampokan toko emas.
Disitu Dian diminta oleh Hendrik untuk mencari orang yang mau diajak bekerjasama.
Usai menemukan orang, Deny langsung menemui Hendrik dan mempertemukan keempatnya.
Disitu mereka membicarakan strategi dan lokasi.
Sehari sebelum perampokan bahkan mereka sempat melakukan survey di Pasar Simpang Limun, yang berada di Jalan Sisingamangaraja Medan.