Tribun Makassar
Ini Alasan Pemkot Makassar Kontainer Makassar Recover Tak Kunjung Dioperasikan
Beberapa kelurahan diakuinya justru kesulitan merampungkan persoalan administrasi termasuk di antaranya masalah lahan.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Saldy Irawan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Sekretaris Kota (Sekkot) Makassar, M Ansar mengatakan, baru dua Kontainer Makassar Recover yang tercatat sudah rampung 100%.
Sisanya dilaporkan masih tersandung persoalan administrasi lahan.
"Saya bilang perbaiki dulu administrasi. Yang rampung kan betul-betul baru dua, itu yang kemarin yang ujicoba (di Kecamatan Mamajang)," ujarnya, Rabu (15/9/2021).
Dia mengatakan, persoalan pembangunan fisik bukan perkara sulit.
Beberapa kelurahan diakuinya justru kesulitan merampungkan persoalan administrasi termasuk di antaranya masalah lahan.
Ia mencontohkan di Kecamatan Tallo, pihaknya berkordinasi kepada pihak Tol untuk penempatan kontainer.
"Di kecamatan Tallo ada itu kelurahan, kita komunikasikan lahannya itu dengan pihak tol. Akhirnya kita gunakan karena memang dari pihak tol di lerengnya itu memang kosong. Mereka yang punya otoritas, makanya saya komunikasi, akhirnya bisa," jelasnya
Selain itu dia mengakui beberapa lurah tidak begitu mengerti terkait persoalan ini, sehingga progresnya berjalan lamban.
"Semangatnya besar. Kasian kalau saya menekan itu. Apa artinya ini selesai tapi secara administrasi itu tidak selesai. Karena mereka tidak seragam pemahamannya," lanjutnya.
Ansar mengatakan telah memberikan mandat ke Dinas PU membantu merampungkan persoalan fisik.
Sementara untuk administrasi diselesaikan oleh ULP.
Diketahui Kontainer ini akan berfungsi sebagai posko kelurahan, termasuk sebagai pusat vaksinasi, dan anggaran perkontainernya sekitar Rp100 juta.
Sebelumnya,Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengatakan, jika fasilitas itu akan mulai beroperasi setelah kontainer rampung di tiap kelurahan.
"Jadi kalau genose ini tinggal pemeliharaan. Kita tidak akan tambah plastiknya karena plastiknya itu cukup mahal, murah plastiknya cuma dikali banyak," ujar Danny, Jumat (10/9/2021).
Danny mengatakan, bakal mengalihkan fungsi kontainer tersebut, dari pemeriksaan GeNose menjadi screening Tuberkulosis (TB) paru-paru.