Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Firdaus Muhammad: Posisi Syahrul Yasin Limpo Lebih Menguntungkan Dibanding Amran Sulaiman

Amran Sulaiman dan Anis Matta adalah keturunan Bugis, sementara Syahrul Yasin Limpo berasal dari Kabupaten Gowa.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN TIMUR/MUH HASIM ARFAH
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Dr Firdaus Muhammad MA 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Survei Lembaga Riset Independen INDex Indonesia menampatkan tiga tokoh Sulawesi Selatan dalam survei kandidat Calon Wakil Presiden 2024.

Tiga nama tokoh politik Bugis Makassar itu yaitu mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Hasil survei terbaru tokoh-tokoh kandidat calon presiden dan wakil presiden di wilayah Pamasuka meliputi Papua Maluku Sulawesi Kalimantan dirilis secara nasional, Jumat (10/9/2021). 

Pengamat politik Universitas Islam Alauddin Makassar Firdaus Muhammad menilai Syahrul dan Amran punya potensi jadi kandidat cawapres dari Timur.

Namun ia menilai, posisi Syahrul Yasin Limpo lebih menguntungkan dibanding Amran Sulaiman saat ini.

Hal itu dikarenakan Syahrul masih menjabat sebagai menteri, sementara Amran sudah tidak lagi menjabat menteri.

Kedua, Syahrul Yasin Limpo punya pengalaman sebagai gubernur dua periode ditambah menjabat sebagai kader parpol dari Nasdem.

"Keduanya berpotensi cawapres mewakili Indonesia Timur. Namun posisi SYL lebih menguntungkan sebagai menteri dan mantan gubernur serta kader partai sehingga modal sosial itu SYL bisa maju. AAS memiliki modal mantan menteri juga finansial yang kuat," kata Firdaus saat dihubungi Tribun Timur Rabu (15/9/2021).

Firdaus menilai, Syahrul Yasin Limpo dan Amran Sulaiman adalah dua tokoh Sulsel yang memiliki pengalaman politik nasional dengan bergabung dalam kabinet pada periode berbeda.

Menurutnya jalur itu sama dengan Jusuf Kalla yang sebelumnya jadi menteri era Presiden Gus Dur. 

"Bedanya, JK memiliki ketokohan sebagai juru damai terhadap konflik-konflik dalam dan luar negeri," katanya.

"SYL dan Amran seperti JK secara geopolitik representasi Indonesia Timur. Artinya, keduanya layak diperhitungkan dalam bursa wapres the next JK," kata Firdaus.

Survei Lembaga Riset Independen INDex Indonesia menampatkan tiga tokoh Sulawesi Selatan dalam survei kandidat Calon Wakil Presiden 2024.

Tiga nama tokoh politik Bugis Makassar itu yaitu mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Hasil survei terbaru tokoh-tokoh kandidat calon presiden dan wakil presiden di wilayah Pamasuka meliputi Papua Maluku Sulawesi Kalimantan dirilis secara nasional, Jumat (10/9/2021). 

Cakupan Survei ini meliputi empat kepulauan besar di Indonesia, selain Jawa, Sumatra, dan Nusa Tenggara. 

Survei elektabilitas nama Andi Amran Sulaiman berada di angka 3,1 persen. Sementara nama Anis Matta 0,1 persen, begitupun Syahrul Yasin Limpo 0,1 persen. 

Sementara itu pemuncak untuk kandidat calon wakil presiden menuju Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 adalah Sandiaga Uno.

Sebanyak 53,6 persen memilih Sandiaga Uno sebagai Calon Wakil Presiden.

Nama lain yaitu Agus Harimurti Yudhoyono 18,4 persen, Tito Karnavian 5,2 persen, Puan Maharani 5,1 persen, Muhaimin Iskandar 4,4 persen, Airlangga Hartarto 2,1 persen, Gatot Nurmantyo 0,2 persen.

Ridwan Kamil 0,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 0,1 persen.

Survei Index Indonesia dilakukan selama bulan Agustus dengan 1.000 resonden berusian di atas 17 tahun yang dipilih secara random di wilayah Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan atau Pamasuka.

"Kami mengajukan pertanyaan setengah terbuka yaitu kami bacakan beberapa figur calon wakil presiden, siapakah yang Bapak Ibu pilih," kata Peneliti sekaligus Direktur Eksekutif Indeks Indonesia Agung Prihatna dalam jumpa pers virtual, Jumat (10/9/2021).

Agung mengatakan, Sandiaga Uno mendominasi peluang keterpilihan diantara figur bakal calon wakil presiden. Di peringkat berikutnya, cukup menonjol, Agus H. Yudhoyono. Keduanya berpotensi menjadi vote getter bagi calon presiden.

Beberapa tokoh lainnya yang terlihat menonjol adalah Puan Maharani, Tito Karnavian, Muhaimin Iskandar, A. Amran Sulaiman dan Airlangga Hartarto.

"Dari tiga tokoh masyarakat Pamasuka, Amran Sulaiman cenderung memiliki nilai elektabilitas tertinggi dibandingkan Syahrul Y Limpo dan Anis Matta," kata Agung.

Survei Index Indonesia dilakukan selama bulan Agustus dengan 1.000 resonden berusian di atas 17 tahun yang dipilih secara random. Teknik ini diklaim memiliki akurasi 95 persen dengan margin of Error 3,3 persen.

Agung mengatakan, wilayah Pamasuka dengan populasi 30 juta pemilih dianggap daerah potensial yang dapat mengubah percaturan politik Pilpres Indonesia. 

Selama ini survei serupa banyak dilakukan di Jawa dan Sumatra, namun wilayah Pamasuka belum banyak diselami.

Agung mencontohkan pengalaman Pilpres 2014 periode pertama Jokowi saat menggandeng tokoh Indonesia Timur Jusuf Kalla.

Menurutnya wilayah Paramasuka ikut berkontribusi terhadap kemenangan Jokowi-JK terhadap pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa saat itu.

"Pilpres 2014 hitungan secara regional, kemenangan Jokowi- JK pada saat itu mencakup Jawa Tengah, Jatim, Nusa Tenggara, Papua, Maluku Sulawesi, Kalimantan itu wilayah kemenangan Jokowi-JK. Sementara Prabowo-Hatta menang dari Jabar, ke Barat, Banten, DKI, dan Sumatera," katanya.

Amran Sulaiman dan Anis Matta adalah keturunan Bugis, sementara Syahrul Yasin Limpo berasal dari Kabupaten Gowa.

Andi Amran Sulaiman adalah lelaki yang menghabiskan masa kecilnya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Andi Amran Sulaiman pun resmi diangkat sebagai Menteri Pertanian Republik Indonesia ke-26 oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Oktober 2014.

Putra asli Kabupaten Bone ini juga disebut masih berada dalam garis keturunan Raja Bone yang berasal dari pihak ayahnya. Dia adalah keturunan dari La Pawawoi Arung Sumaling (anak ke-4 La Tenri Tappu Raja Bone ke-23).

Kemudian, La Pawawoi Arung Sumaling mempunyai keturunan bernama Andi Baco Gangka Petta Teru yang memperistrikan Karaeng Beja (anak Karaeng Bantaeng/Karaeng Bore yang berdomisili di Bantaeng.

Meski usianya yang masih relatif muda, dia telah mampu membangun dan membesarkan 14 perusahaan yang tergabung dalam sebuah holding Tiran Group, yang meliputi Unit Usaha: Tambang Emas, Tambang Nikel, Proyek Gula, Proyek Perkebunan Kelapa Sawit, SPBU, Distributor Unilever, Distributor Semen, Produsen Pestisida, dan usaha lainnya.

Perusahaannya juga telah mengantongi surat izin tetap pestisida, Ammikus 65PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2011, surat izin tetap pestisida Ranmikus 59PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2012, surat izin tetap pestisida Timikus 64PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2012, dan Hak Paten Alpostran (Alat Empos Tikus modifikasi) dari Menteri Kehakiman tahun 2014.

Sementara itu Anis Matta Anis Matta lahir di Welado, Bone, Sulawesi Selatan, pada 7 Desember 1968.

Lewat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta berhasil melenggang ke Senayan untuk menduduki kursi DPR RI selama dua periode. Ia juga pernah menjabat sebagai Presiden PKS.

Kini, Anis Matta menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gelora.

Anis Matta melewati masa kecil di beberapa daerah di Indonesia Timur.

Lewat PKS, Anis Matta terpilih menjadi anggota dewan selama dua periode.

Ia terpilih menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan 2009-2014 dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan I (Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar).

Pada periode keduanya di Senayan, Anis terpilih menjadi Wakil Ketua DPR RI hingga mengundurkan diri pada saat diangkat menjadi Presiden PKS

Tugas tersebut ia emban hingga 10 Agustus 2015, di mana ia dilengserkan.

Belakangan Anis Matta bersama dengan Fahri Hamzah dan beberapa politisi lain mendirikan Partai Gelombang Rakyat (Gelora).

Dalam partai tersebut, Anis Matta bertindak sebagai ketua umum.

Beberapa pentolan Partai Gelora merupakan jebolan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kemudian Syahrul Yasin Limpo adalah putra Sulsel yang kini dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertanian sejak 2019 lalu.

Syahrul Yasin Limpo lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 16 Maret 1955.

Politisi berusia 65 tahun ini merupakan Menteri Pertanian Indonesia ke-28 yang menjabat sejak tanggal 23 Oktober 2019 di Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.

Ia pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan sejak tanggal 8 April 2008 hingga 8 April 2018.

Ia memenangi pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2007 dan 2013 bersama pasangannya Agus Arifin Nu'mang.

Syahrul YL adalah mantan Gubernur Sulawesi Selatan yang pertama kali dipilih secara langsung.

Sebelum menjabat sebagai Gubernur, Syahrul Yasin Limpo pernah menjabat sebagai Bupati di Kabupaten Gowa selama dua periode

Kemudian menjabat Wakil Gubernur selama satu periode mendampingi Amin Syam.

Dan akhirnya memenangkan pertarungan dengan Amin Syam dalam pilkada Sulsel pada tahun 2007 setelah keduanya sama-sama maju bertarung sebagai calon petahana.

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved