Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Travel

Serunya Tradisi Mangriu' Kayu di Awan Rantekarua Toraja Utara, Warga Saling Lempar Lumpur

Gotong royong masyarakat dalam menarik kayu ini merupakan salah satu simbol dari rumah Tongkonan yang akan didirikan.

Penulis: Tommy Paseru | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/TOMMY PASERU
Tradisi tarik kayu di Kecamatan Awan Rantekarua, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (11/9/2021). 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Ratusan warga di Kecamatan Awan Rantekarua, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan menggelar tradisi Mangriu' Kayu atau tarik kayu, Sabtu (11/9/2021). 

Mangriu' kayu ini merupakan salah satu rangkaian dalam pembangunan Tongkonan (rumah adat Toraja) di wilayah tersebut. 

Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang silaturrahmi warga dalam mempererat hubungan kekeluargaannya. 

Di Kecamatan Awan Rantekarua, tarik kayu ini masih dilakukan dengan cara manual. 

Di mana ratusan orang bergotong royong menarik kayu berukuran raksasa menggunakan tali. 

Nampak ratusan warga menarik kayu dengan melintasi area persawahan yang berlumpur. 

Saat menarik kayu, mereka sesekali menyanyikan lagu tertentu. 

Untuk mengobati rasa lelah, tak sedikit warga terlibat aksi kejar-kejaran dan saling lempar lumpur. 

Namun kebersamaan warga tak hanya sebatas saat menarik kayu.

Setelah menarik kayu ke tempat yang telah ditentukan, mereka lalu berdoa dan makan bersama. 

Warga, Lorens Tiranda Gessong mengatakan, tradisi tarik kayu ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. 

Namun tradisi ini tetap dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat hingga saat ini.

"Gotong royong masyarakat dalam menarik kayu ini merupakan salah satu simbol dari rumah Tongkonan yang akan didirikan di Kecamatan Awan Rantekarua," ungkapnya.

Ia menjelaskan, tarik kayu dengan melintasi area persawahan ini bukan tanpa alasan. 

Hal ini sudah dilakukan sejak dulu agar memudahkan warga untuk menarik kayu.

Untuk diketahui, di Toraja pada umumnya, tradisi tarik kayu ini  merupakan salah satu cara dalam menjalin hubungan kekeluargaan. 

Dari beragam tradisi inilah sehingga membuat Toraja dikenal di mata dunia karena keunikan adat dan budayanya.

Mangrara Banua

Keunikan budaya di Toraja diminati oleh para wisatawan dari domestik maupun mancanegara.

Adalagi tradisi yang dilestarikan masyarakat Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Tradisi upacara Mangrara Banua Tongkonan, namanya.

Dilansir dari laporan studi yang diunggah Moraref yang dikutip Tribunnews.com, Mangrara Banua atau biasa disebut dengan mensucikan rumah adat dengan darah hewan adalah salah satu upacara adat yang rutin dilakukan oleh masyarakat Tana Toraja.

Fungsi dari upacara Mangrara Banua Tongkonan sendiri, untuk meresmikan rumah (Tongkonan) sebelum ditinggali.

Tongkonan pada dasarnya merupakan sebuah rumah kayu yang dibangun oleh masyarakat Tana Toraja.

Namun, rumah panggung dari kayu tersebut dianggap penting oleh masyarakatnya sebab masyarakat Toraja hidup dalam komunitas kecil.

Dimana anak-anak yang sudah menikah dan meninggalkan orangtua mereka, akan memulai hidup baru di tempat lain.

Meski anak mengikuti garis keturunan ayah dan ibunya, tetapi mereka semua merupakan satu keluarga besar yang tinggal di satu rumah leluhur (Tongkonan).

Sehingga, Tongkonan ini merupakan pusat kehidupan sosial di Suku Toraja.

Oleh karena itu, upacara adat yang berhubungan dengan Tongkonan sangatlah penting dalam kehidupan spiritual Suku Toraja.(*)

Laporan Kontributor TribunToraja.com, @b_u_u_r_y 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved