Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Pinrang

Tahanan dan Sipir Rutan Kelas IIB Pinrang Gelar Simulasi Penanganan Kebakaran

Warga binaan pun diberikan kesempatan untuk mencoba melaksanakan penanganan kebakaran usai diberikan simulasi.

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Saldy Irawan
tribun-timur
Pasca lapas Tangerang, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Pinrang menggelar simulasi penanganan kebakaran, Jumat, (10/09/2021). 

TRIBUNPINRANG.COM, MATTIROBULU - Pasca Lapas Tangerang terbakar, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Pinrang menggelar simulasi penanganan kebakaran. 

Simulasi penanganan kebakaran dilakukan di Rutan Kelas IIB Pinrang, Jalan Poros Pinrang-Parepare, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Jumat, (10/09/2021).

Simulasi melibatkan pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) Pinrang, petugas rutan, staf dapur dan beberapa perwakilan warga binaan rutan.

Dari pantauan, simulasi dilakukan dengan tabung gas dan bagaimana cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Warga binaan pun diberikan kesempatan untuk mencoba melaksanakan penanganan kebakaran usai diberikan simulasi.

Simulasi penanganan kebakaran ini menindaklanjuti arahan Setjen Kemenkumham pasca Lapas Tangerang terbakar pada Rabu (08/09/2021) kemarin.

Kepala Rutan (Karutan) Kelas IIB Pinrang, Wahyu Trah Utomo mengatakan simulasi penanganan kebakaran ini mengajak pihak PLN dan Damkar Pinrang.

"Hari ini kami melakukan simulasi kebakaran dengan mengajak PLN dan Damkar Pinrang pasca terbakarnya Lapas Tangerang yang diakibatkan konsleting listrik," kata Wahyu saat ditemui di lokasi.

Dikatakannya, pihak PLN melakukan  pengecekan seluruh instalasi listrik Rutan.

Sementara pihak Damkar memberikan sosialisasi terkait mitigasi kebakaran.

"Mitigasi kebakaran ini sebagai antisipasi jika nantinya terjadi kebakaran di Rutan. Dengan harapan, para petugas ataupun warga binaan bisa melakukan pencegahan secara cepat dan tepat," ucapnya.

Kabid Damkar Dinas Satpol PP Pinrang, Mustapa mengatakan pihaknya melakukan langkah-langkah penanganan menggunakan alat tradisional dan modern.

"Ada dua metode yang kami ajarkan. Yakni  penanganan dengan alat tradisional dan modern. Seperti memadamkan api menggunakan karung goni, handuk dan APAR," tuturnya.

Menurutnya, sosialisasi ini perlu dilakukan sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Memang pelatihan ini perlu dilakukan karena beberapa narapidana atau warga binaan masih banyak yang belum mengetahui cara penanganan kebakaran yang tepat," terangnya.

Mustapa pun memberikan saran untuk pihak Rutan Kelas IIB Pinrang agar memperbanyak APAR di setiap blok hunian.

"Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ini perlu diperbanyak. Serta tempat penyimpanannya harus mudah dijangkau. Jadi, saat terjadi kebakaran, APAR bisa dijangkau dengan cepat," ungkapnya.

Sementara itu, Manager PLN UP3 Pinrang
Mulke Gal Tumanken menuturkan pihaknya telah melakukan pengecekan listrik

"Hasilnya, kondisi listrik Rutan Kelas IIB Pinrang sejauh ini baik. Namun, kami akan memberikan rekomendasi kepada pihak Rutan agar instalasi listrik bisa terjaga dan lebih baik lagi," imbuhnya.

Laporan wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved