Tribun Gowa
Penyebab Kematian Kakak AP di Gowa Masih Misteri, Korban Pesugihan?
Dari informasi yang diperolehnya diduga DS meninggal karena dicekoki air garam 2 liter.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Hasriyani Latif
Pasca dua hari operasi, mata bocah berinisial (6) yang menjadi korban kekerasan oleh orangtuanya sendiri mulai membaik.
Saat ini, AP masih menjalani masa pemulihan di RSUD Syekh Yusuf, Jl Dr Wahidin Sudirohusodo Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Gadis balia itu dirawat ruangan VIP di lantai 5 kamar 510.
Spesialis mata RSUD Syekh Yusuf Gowa, dr Yusuf Bachmid mengatakan kondisi mata kanan pasien berangsung membaik.
"Kondisi mata AP mulai membaik, sambil kita melihat banyak sisi istilahnya kita percepatan, hari pertama setelah operasi kita buka perbannya, kita lihat bagus ini," bebernya, saat ditemui tribun-timur.com, Rabu (8/9/2021).
Dikatakan, ada sekitar enam jahitan di sekitar mata korban.
"Saya lihat kondisi mata lumayan baik, tidak banyak air mata keluar, dia bisa enjoy, saya optimis InsyaAllah recover jauh lebih bagus pada umumnya," jelasnya.
"Memang bagian bawah pada kelopak mata kanan ini kita tidak bisa jahit lagi, karena banyak jaringan yang hilang, tapi kita tetap berusaha dengan pengobatan dan kita berharap bisa sembuh juga," sambungnya.
Obat yang diberikan pada pasien ada salep oles yang digunakan tiga kali sehari.
Pasca operasi juga mata kanan korban sudah tidak bengkak lagi.
Begitupula dengan infus juga telah dilepas.
"Kalau misalnya di kelopak mata bawah ada perlengketan yang buat mata, space kelopak matanya kurang maka kita lakukan bedah plastik, tapi kalau bagus hasilnya, terjadi kantong tidak perlu dilakukan," ungkapnya.
Dikatakan, meski mata kanan belum terbuka betul, AP mulai bisa bermain.
"Rawat jalan rencananya hari jumat sudah bisa pulang, diperkirakan (AP) bisa sembuh total sekitar sebulan, tapi mentalnya kita harus terapi, ungkapnya.
"Saya menawarkan terapi di klinik saya bisa, free. Jadi dia datang terapi dua jam dan pulang. Kan sekarang yang tangani Bayu dan pemerintah setempat," lanjutnya.
Interaksi pasien juga mulai membaik, hanya saja interaksinya cenderung kepada orang yang lebih muda atau sebayanya.
"Pokoknya yang dihindari hal-hal yang kemarin terjadi, orang lebih tua, kerumunan terlalu banyak, hindari rumahnya, daerahnya kalau perlu agar ingatannya yang lama tidak muncul kembali," pungkasnya.(*)
Laporan Wartawan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/kasat-reskrim-polres-gowa-akp-boby-rachman-vc.jpg)