Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Gowa

Sudah Sembilan Saksi Diperiksa Kasus Bocah Tumbal Pesugihan di Gowa, Satu Orang Dukun

Penyidik Kepolisian Resort (Polres) Gowa telah memeriksa lima orang saksi tambahan terkait dugaan kekerasan terhadap anak gadis balia berinisial AP

TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID
Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman 

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Penyidik Kepolisian Resort (Polres) Gowa telah memeriksa lima orang saksi tambahan terkait dugaan kekerasan terhadap anak gadis balia berinisial AP (6).

Bocah AP menjadi tumbal pesugihan oleh kedua orangtuanya, paman dan kakeknya.

Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Boby Rachman mengatakan penyidik telah memeriksa sembilan saksi. 

Empat orang diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. 

Keempatnya ialah, bapak, ibu, kakek dan paman korban sendiri. 

Bapak dan ibu korban masih menjalani observasi di Rumah Sakit Dadi Makassar.

Sedangkan dua orang tersangka lainya telah ditahan di Rutan Polres Gowa

Dia menyebut,  lima orang yang telah diperiksa tiga orang berjenis kelamin laki-laki dan dua orang lainya perempuan.

Pemeriksaan kelima saksi-saksi tersebut berlangsung pada Senin hingga Selasa dini hari tadi. 

"Ada lima orang saksi kemarin sudah diperiksa dan diambil keterangannya dan akan ada satu saksi lagi akan diambil keterangannya," jelasnya saat ditemui di Mapolres Gowa, Selasa (7/9/2021) malam. 

Dia menyebut dari lima orang saksi yang telah diperiksa, satu orang lelaki diantaranya berprofesi sebagai dukun

"Ada satu saksi memang profesinya bekerja sebagai dukun di kampung Lembangpanai. Jenis kelaminya laki-laki," bebernya.

Dijelaskan, bahwa saksi dukun tidak memiliki hubungan dengan keempat pelaku yang telah ditetapkan tersangka namun hanya tetangga korban. 

Menurut dia, korban almarhum DS kakak dari AP sempat menjalani pengobatan dengan sang dukun itu. 

"Sempat ada kaitanya karena DS ini sempat diobati oleh dukun tersebut," bebernya. 

Polisi juga sementara mendalami penyebab meninggalnya kakak AP yakni DS (22).

"Kita masih melakukan pendalam dan penyelidkan kita akan memeriksa saksi-saksi yang mengetahui, apa penyebab kematian kakak korban," ujarnya.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk melakukan pemeriksaan kembali terjadap saksi-saksi yang mengetahui penyebab kematian korban. 

Ditanyai soal beredarnya video sejumlah buah kelapa diduga berkaitan dengan kejadian tersebut.

Boby menjawab bahwa pihaknnya masih mendalami dan menyelidiki hal tersebut

"Jadi nanti kami telusuri dulu nanti infokan perkembangan. Jadi kami periksa dulu, saksi-saksi mengetahui, untuk sekarang kami belum bisa simpulkan kelapa itu apakah ada kaitannya dengan tersebut atau tidak," jelasnya. 

Diketahui, mata kanan AP diduga menjadi korban ritual oleh orangtuanya sendiri di rumahnya Lembangpanai, Kelurahan Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa beberapa waktu lalu.

Ibu korban sendiri tega hendak mencongkel mata kanan korban

Bahkan peristiwa penganiayaan ini juga melibatkan kakek dan paman korban.

Sejauh ini pihak kepolisian dari Polres Gowa telah menetapkan empat orang tersangka.

Kondisi terkini AP masih menjalani perawatan medis pasca dioperasi mata kanannya di RSUD Syekh Yusuf Gowa.

Laporan Wartawan Kontributor TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved