Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Sulsel

Epidemiolog Unhas Sebut Status Pandemi Covid-19 Akan Berubah jadi Endemi

Epidemiolog Sulsel, Ridwan Amiruddin mengatakan status covid-19 dari pandemi akan berubah menjadi endemi.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
Dok Pribadi
Pakar Epidemiolog Sulsel, Ridwan Amiruddin. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Virus corona memasuki tahun kedua melanda dunia.

Dari hari ke hari penyebaran virus asal Wuhan ini tak bisa dideteksi kapan akan usai.

Sudah banyak ramalan bahwa Covid-19 tidak bisa hilang.

Epidemiolog Sulsel, Ridwan Amiruddin mengatakan status covid-19 dari pandemi akan berubah menjadi endemi.

Artinya, virus Corona akan ada sepanjang musim dan akan dianggap sebagai penyakit biasa layaknya influenza dan virus lainnya yang sempat menjadi pandemi.

"Sepertinya covid juga akan berganti status, jadi dari statusnya selama dua tahun jadi pandemi akan jadi endemi.  Artinya, dia akan berada sepanjang musim dan biasa saja," ucap Ridwan Amiruddin kepada tribun-timur.com, Selasa (7/9/2021) sore.

Ridwan menegaskan, perubahan endemi ini bukan berarti covid-19 sudah tidak ada.

Melainkan penyebarannya tidak akan separah saat berstatus pandemi.

Hal ini disebabkan karena kekebalan kelompok dalam masyarakat sudah semakin bagus. 

Menurutnya, efektivitas vaksin sudah mulai terlihat. Dibuktikan dengan angka kasus harian baik nasional maupun Sulsel sudah menurun.

"Semakin tinggi cakupan vaksin, imunitas semakin meningkat sehingga angka keparahan terkendali," jelasnya.

Faktor lainnya kata guru besar Unhas ini, kesadaran warga untuk melindungi dirinya juga semakin baik.

Angka kepatuhan protokol kesehatan dan juga partisipasi mengikuti vaksinasi mulai meningkat.

Disisi lain, mutasi yang ada saat ini tidak lebih parah dibanding varian induknya.

Misalnya varian baru MU yang ditemukan baru-baru ini tidak lebih ganas dari varian sebelumnya, seperti delta dan delta plus.

Nantinya, pola penanganan saat berubah status menjadi endemi tidak lagi dilakukan serius seperti penanganan yang dilakukan sekarang.

Tapi, tracing dan testing masih tetap dilaksanakan?

*Perbedaan pandemi dan endemi

Ridwan Amiruddin menjelaskan perbedaan mendasar antara pandemi dan endemi.

Antara pandemi dan endemi menunjukkan keluasan suatu wabah. 

Pandemi merupakan wabah yang meluas di berbagai negara. 

Tersebar luas dan telah menyebabkan kematian banyak orang.

Sementara endemi adalah penyakit yang menetap di surau wilayah, artinya ada di sepanjang musim.

Endemi merupakan keadaan penyakit yang konstan atau penyakit tersebut biasa ada di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu.

Contoh penyakit endemi di Indonesia adalah malaria dan demam berdarah dengue (DBD).

Selain pandemi dan endemi, ada juga istilah epidemi.

Epidemi ialah penyakit menular yang menjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban.

Peningkatan angka penyakit di atas normal yang biasanya terjadi secara tiba-tiba pada populasi suatu di area geografis tertentu. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved