Gojek
Ekosistem Gojek Jadi Andalan UMKM Kota Makassar Bertahan Saat Pandemi
Pandemi Covid-19 telah berdampak pada pergeseran kebiasaan baru di masyarakat Kota Makassar di antaranya adaptasi kebiasaan berjualan, berbelanja
MAKASSAR - Pandemi Covid-19 telah berdampak pada pergeseran kebiasaan baru di masyarakat Kota Makassar di antaranya adaptasi kebiasaan berjualan, berbelanja dan pesan-antar makanan secara daring, melakukan transaksi sehari-hari secara non tunai hingga melakukan berbagai kewajiban pembayaran secara daring.
Semua kebiasaan baru tersebut dilakukan untuk mengurangi mobilitas di luar rumah serta meminimalisir kontak langsung guna menghindari transmisi virus Covid-19.
Pelaku UMKM pun sangat merasakan dampak dari pandemi ini, ratusan bahkan ribuan UMKM ada yang memilih tutup karena sepinya pengunjung ke gerai mereka, namun ada juga yang memilih untuk tetap bertahan meski kondisi saat bisa dikatakan "Mati Enggan, Hidup pun tak Layak".

Melihat pergeseran kebiasaan masyarakat saat ini, mereka memilih bertahan dengan mengandalkan ekosistem layanan Gojek, ribuan UMKM pun merasakan manfaat go digital bersama Gojek.
Pemilik usaha Moko Burger, Becky menyampaikan bahwa ia dan pelaku UMKM lainnya berusaha untuk bertahan saat ini, tak dipungkiri bahwa saat ini ia harus lebih berhati-hati dalam mengontrol pengeluaran sekaligus kualitas dari produknya agar tetap digemari konsumen.
Usaha yang dimulai Becky Sejak tahun 2018 ini sejak awal memang menyusun konsep delivery dan take away.
Becky hanya menerima pesanan dari rumah melalui aplikasi pesan whatsapp hingga 6 bulan berikutnya ia bergabung menjadi mitra usaha GoFood.
Kemudahan dalam menjual pun ia rasakan setelah bermitra dengan layanan GoFood.
“Saya merasakan banyak kemudahan setelah bergabung menjadi mitra usaha GoFood, hasil penjualan dapat saya rekap baik melalui aplikasi GoBiz ataupun yang dikirimkan otomatis melalui email setiap hari, selama pandemi ini Gojek rutin memberikan promo kepada pelanggannya, tentunya program ini sangat membantu kami para pelaku UMKM untuk dapat bertahan dan bangkit selama pandemi Covid-19 ini,” tutur Becky.
Untuk sarana komunikasi, Becky mengandalkan media sosial untuk menginformasikan produk serta promosi apa saja yang sedang berlangsung.
Hal ini sangat membantu karena menurutnya masyarakat saat ini begitu terbatas dalam beraktifitas, sehingga kita perlu menyuguhkan informasi melalui media sosial.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ferni selaku Owner Sweet & Salty. Usaha jualan snack box yang ia rintis sejak 2017 malah semakin berkembang sejak ia bergabung dengan layanan pesan antar makanan GoFood di tahun ini.
Penjualan online produk usahanya mencapai 60-100 pack dalam sehari. Hal ini juga memantapkan dirinya untuk segera membuka outlet resmi dalam waktu dekat ini.
Ferni mengaku tidak begitu terdampak dengan pemberlakukan pembatasan sosial terhadap jenis
usahanya “Karena pada dasarnya, Sweet & Salty hanya melayani pesan antar dan pembelian take away sehingga saya bisa memaksimalkan penjualan melalui layanan GoFood,” ungkap Ferni.
Inovasi produk juga tidak terlepas dari salah satu trik yang Ferni lakukan untuk membuat jualannya tetap diminati.
Ia mulai menyesuaikan minat konsumen dan berusaha menyajikannya sesuai dengan permintaan pasar. Sehingga jika di kolaborasikan dengan banyaknya tawaran Promo dari GoFood, sangat dapat menunjang penjualan mereka.
Ketahanan ekonomi selama pandemi COVID-19 di Kota Makassar ternyata mampu didukung oleh keberadaan ekosistem ekonomi digital yang dimiliki Gojek.
Solusi teknologi dan non-teknologi yang ditawarkan platform digital Gojek membantu pelaku UMKM beradaptasi sehingga bisa bangkit di situasi pandemi COVID-19, dan tetap optimis bertumbuh ke depannya.
Salah satunya melalui kemudahan migrasi UMKM dari offline ke online, atau mempercepat UMKM untuk “go digital.”
Tentang Gojek
Gojek adalah platform on-demand terkemuka di Asia Tenggara dan pelopor model ekosistem multi-layanan yang
menyediakan akses ke berbagai layanan termasuk transportasi, pengiriman makanan, logistik, dan lainnya.
Gojek didirikan dengan prinsip memanfaatkan teknologi untuk menghilangkan gesekan kehidupan sehari-hari dengan
menghubungkan konsumen ke penyedia barang dan jasa terbaik di pasar.
Perusahaan ini berdiri di tahun 2010 dengan fokus pada layanan kurir pengantaran barang dan transportasi roda dua,
sebelum meluncurkan aplikasi pada tahun 2015 di Indonesia.
Sejak itu Gojek berkembang menjadi on-demand platform terkemuka di Asia Tenggara, menyediakan akses ke berbagai layanan mulai dari transportasi, pengantaran makanan, logistik, dan banyak lainnya.
Hingga Maret 2021, aplikasi Gojek telah diunduh lebih dari 190 juta kali oleh pengguna di seluruh Asia Tenggara.
Gojek juga bersatu dengan Tokopedia untuk membentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia pada tahun 2021.
Gojek berkomitmen untuk selalu menghadirkan solusi guna memecahkan masalah yang masyarakat hadapi sehari-hari,
sekaligus membantu meningkatkan kualitas hidup jutaan masyarakat pengguna aplikasi Gojek di Asia Tenggara,
khususnya di sektor informal dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Aplikasi Gojek tersedia untuk diunduh melalui iOS dan Android.