Tribun Makassar
Sebelum Lurah, Danny Pomanto Bakal Resetting Kepala SKPD
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menarget resetting di tingkat kelurahan bisa rampung September ini.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menarget resetting di tingkat kelurahan bisa rampung September ini.
Namun sebelum lurah, pihaknya akan merampungkan resetting pada jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Ini dulu, kita selesaikan dulu beberapa organ-organ yang pentig sekali, misalnya Bapenda itu belum semuanya kan, dinas kesehatan, pendidikan belum, inspektorat belum, jadi SKPD dulu, kita ini berburu dengan perubahan, apalagi mau 2022," ujar Danny, Senin (6/9/2021).
Menurut Danny resetting lurah ini penting dilakukan untuk mengoptimalkan peran-peran pemerintah dalam penanggulangan Covid-19.
Ia juga mengatakan perlunya resetting pada jajaran Perumda/Perusda.
Sebab akhir-akhir ini pihaknya sering mendapat laporan terkait pungli dan kinerja Perumda yang buruk, seperti minimnya deviden yang diberikan ke pemerintah kota.
"Perusda dan Perumda terakhir nanti resettingnya. Kalau ada pungli laporkan saja, biar siapa saja kalau di Pemkot tidak boleh ada begitu, karena melanggar hukum," tuturnya.
Sebelumnya, Danny bersama wakilnya Fatmawati Rusdi telah melantik 15 camat dan 47 pejabat eselon III, dimana 23 di antaranya merupakan sekretaris dinas (sekdis).
Ia pun menarget, resetting untuk pejabat eselon IV bakal dirampungkan September 2021 ini.
Setelah itu pihaknya akan melanjutkan tahap lelang terhadap 24 jabatan eselon II yang masih dijabat pelaksana tugas (Plt).
"Nah setelah lelang jabatan, pasti ada 24 lagi yang jabatannya bergeser, karena ada 24 yang akan naik jabatan, maka pasti ada yang kosong lagi. Yah kemungkinan Desember sudah rampung semua," jelasnya.
Saat ini pihaknya akan berfokus untuk menurunkan status Makassar dari zona orange ke zona kuning.
"Kalau sudah kuning maka kembangkitan ekonomi harus kita genjot," katanya
Menurutnya, maslaah pandemi bukan hanya masalah kesehatan.
Tapi juga masalah sosial untuk menjaga Covid-19 agar tidak bangkit lagi dan ekonomi bisa kembali pulih.