KH Iskandar Tompo Tutup Usia
Sosok Andi Iskandar Tompo di Mata Sekjen PP KTT Jeneponto Abdul Rachmat Noer
Inilah catatan kenangan Abdul Rachmat Noer selama mengenal Alm K.H. Andi Iskandar Tompo, yang dikirimkan kepada Tribun Timur.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar duka datang dari Muhammadiyah Sulawesi Selatan.
Kamis (2/9/2021) dini hari tadi, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sulsel, KH Andi Iskandar Tompo tutup usia
Aktivis senior Muhammadiyah Sulsel yang akrab disapa Pak Is dikenal sebagai ulama yang fokus mengabdikan diri untuk pengaderan di Muhammadiyah, terlebih terkait pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM).
Iskandar Tompo mengabdikan dirinya untuk pengaderan ulama, pengaderan pimpinan, hingga pengaderan kebangsaan.
Ucapan duka pun mengalir dari sejumlah kerabat dan tokoh-tokoh Sulsel.
Termasuk dari Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Turatea (PP KKT) Jeneponto, Abdul Rachmat Noer.
Inilah catatan kenangan Abdul Rachmat Noer selama mengenal Alm KH Andi Iskandar Tompo, yang dikirimkan kepada Tribun Timur.
"KH Andi Iskandar Tompoo bagi saya adalah guru, orang tua dan seorang Kakak.
Saya mengenal beliau sejak pertama kali mengenal Muhammadiyah dan aktif di AMM yaitu sejak masih di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Ketika saya mengikuti Taruna Melati II IPM Kota Makassar tahun 1984, beliau membawakan materi Taktik dan Strategi Perjuangan.
Saya sangat terkesan dengan cara beliau membawakan materi tersebut. Gaya Pak Is membawakan materi kemudian banyak mewarnai cara saya berbicara di setiap kesempatan pengkaderan.
Hubungan saya dengan Pak Is semakin dekat ketika saya aktif di IMM sejak tahun 1986. Apalagi ketika saya terpilih sebagai Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kotamadya Ujung Pandang pada tahun 1991, saya sering berkonsultasi dengan beliau di rumahnya tentang masalah kaderisasi dan Kemuhammadiyahan.
Antara tahun 1986 sampai akhir masa periode saya sebagai Ketua IMM Cabang Kotamadya Ujung Pandang saya banyak menimba ilmu dari beliau. Waktu itu hampir setiap hari saya bertemu di Sekretariat PW Muhammadiyah Sulsel di bJl. G. Lompobattang Makassar.
Saat itu beliau sebagai sebagai Ketua Badan Pendidikan Kader PWM Sulsel sehingga banyak berinteraksi dengan AMM Sulsel.
Dan ketika saya berniat utk maju di Musywil Pemuda Muhammadiyah Sulsel tahun 2007, saya sering menemui beliau dirumahnya untuk meminta nasehatnya dan alhamdulillah akhirnya saya terpilih sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Sulsel 2006-2010 (pelaksanaan Musywil PM mundur setahun), juga berkat bimbingannya.
Hal yang tak terlupakan dalam kehidupan beliau ketika saya minta kesediaan Pak Is untuk mengisi ceramah pengajian di rumah saya sehari sebelum acara pernikahan saya.