Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Timor Leste

Timor Leste Dikenal Negara Miskin Tapi Harga Makanan Sangat Mahal, Air Mineral Dijual Segini

Meski dikenal dengan negara miskin di dunia, tapi makanan dan minuman saja, harganya terbilang mahal.

Editor: Ansar
Facebook mariano costa
Xanana Gusmao memikul dos berisi bantuan pangan untuk rakyat yang tinggal di pelosok-pelosok desa. Bantuan yang dibawa ini untuk para korban tanah longsor di Dili, Timor Leste. Gambar ini diabadikan Sabtu-Minggu (3-4 April 2021). 

Ketika Anda mengunjungi Timor Leste, jangan berharap bisa menemukan makanan murah di sana.

Mengutip Intisari-online.com di artikel berjudul Mahalnya Biaya Makan di Timor Leste, Segini Harga Air Mineral yang di Indonesia Saja Paling Mahal Dihargai Rp5.000 dengan Ukuran Sama, rata-rata harga sekali makan di restoran yang ada di sana sekitar USD 3 atau setara Rp42 ribuan.

Bahkan harga air mineral berukuran 330 ml dihargai USD 0,67 atau Rp9.400,- di Indonesia saja harga air mineral paling mahal sekitar Rp5.000 dengan ukuran yang sama.

Mata uang Timor Leste yang mengadopsi dolar AS mungkin memberi keuntungan tersendiri bagi negara tersebut.

Sayangnya, kenyataan yang terjadi adalah kondisi perekonomian mereka masih jauh dari kata kokoh.

Meski menggunakan dolar sebagai mata uangnya, Timor Leste belum bisa memaksimalkan potensi dari penggunaan dolar tersebut.

Alasan Habibie Lepas Timor Leste

Seperti diketahui, Timor Leste telah memutuskan untuk memisahkan diri dari Indonesia sejak 20 tahun silam.

Salah satu kebijakan sarat akan polemik yang diputuskan Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie, adalah referendum atau melepaskan Timor Timur (Timtim) dari Indonesia.

Dalam buku berjudul Detik-Detik yang Menentukan, Habibie menceritakan mengapa bumi Loro Sae ini harus menjadi bagian dari Indonesia atau justru menjadi negara yang merdeka.

Pada 30 Agustus 1999, hampir 80 persen rakyat Timor Timur memilih berpisah dari Indonesia.

Referendum yang didukung PBB itu mengakhiri konflik berdarah sekaligus mengakhiri kependudukan mereka sebagai Warga Negara Indonesia.

Memberikan jalan bagi rakyat Timor Leste untuk meraih kemerdekaan.

Dilansir dari AFP via Kompas.com, pendudukan Timor Leste memantik aksi penindakan memilukan selama 24 tahun yang menelan nyawa 250.000 baik karena perang, kelaparan, hingga penyakit.

Namun kegembiraan berubah menjadi duka setelah militer Indonesia dan milisinya menyerbu dengan menghancurkan infrastruktur mereka, serta memaksa ratusan ribu orang mengungsi, dan membunuh 1.400 orang.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved