Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Timor Leste

Fakta Baru Timor Leste, Bukan Hanya Miskin Tapi Lagu Sakral Ritual Terancam Punah Karena Ini

Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan eksklave Oe-Cusse Ambeno di Timor Barat.

Editor: Ansar
Istimewa
Negara Timor Leste - Timor Leste terkenal dengan negara miskin di dunia setelah merdeka dari Indonesia. 

Sejumlah budaya dan tradisi Timor Leste perlahan luntur di tengah penjajahan yang berlangsung di wilayah ini.

Misalnya tradisi Tara Bandu yang tak pernah dilarang dan tak dilakukan lagi selama masa pendudukan Indonesia dan selama Timor Leste dikuasai Portugis.

Tapi, setelah Timor Leste merdeka, hukum adat yang mengatur bagaimana masyarakat Timor Leste memperlakukan (menghukum) orang-orang yang dianggap merusak alam sekitar ini dihidupkan kembali.

Begitu pula dengan Uma Lulik, rumah adat Timor Leste yang kembali dilestasikan setelah kemerdekaannnya.

Sementara itu, ada sebuah tradisi bernama Vaihoho, sebuah senandung atau nyanyian yang biasanya mengiringi berbagai ritual di Timor Leste, disebut terancam punah.

Vaihoho biasanya disenandungkan untuk mengiringi ritual sakral seperti pernikahan tradisional Timor Leste.

Misalnya, ketika keluarga mempelai wanita mempersiapkan makanan untuk acara pernikahan, yang dikenal sebagai maca-maca (paket kue ketan yang dibungkus dengan daun anyaman berfungsi sebagai undangan), maka diiringi dengan nyanyian vaihoho.

Begitu pula saat pengantaran pengantin wanita ke rumah pengantin pria, Vaihoho mewarnai rangkaian acara pernikahan tardisional Timor Leste ini.

Vaihoho disebut terancam punah, namun sejak 2020 lalu, catatan-catatan Vaihoho berusaha didigitalisasi melalui sebuah proyek yang diselenggarakan University of Melbourne

Mengutip cultureincrisis.org, kisah-kisah yang dinyanyikan Vaihoho dari orang-orang asli Fataluku di Timor-Leste dianggap sebagai repertoar kelompok yang paling berharga.

Sejumlah besar cerita vaihoho didokumentasikan dengan tangan oleh seorang pemimpin budaya senior, Justino Valentim.

Dengan proyek tersebut, tim peneliti di University of Melbourne bertujuan untuk mendigitalkan dan melestarikan catatan-catatan yang dibuat oleh Justino Valentim.

Mendiang pemimpin budaya orang Fataluku, Justino Valentim, mencatat dan melestarikan sejumlah besar tradisi tersebut dalam buku latihan dan hard drive, yang disimpan di rumah keluarganya.

Selain catatan tertulis dari lagu-lagu Vaihoho, tim proyek dari University of Melbourne (Australia) juga akan mendigitalkan kumpulan catatan, puisi, dan foto yang melibatkan Vaihoho, di mana materi berasal dari 1999-2014.

Disebut, praktik Vaihoho terancam punah.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved