Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Gowa

Curhat Pengrajin Sangkar Burung di Gowa, Omset Menurun Semenjak Pandemi

Brand sangkar buatan Purnowo dibantu tiga karyawannya telah menembus pasar domestik lintas provinsi.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
tribun-timur
Purnowo saat menyiapkan pesanan di pabrik Sangkar miliknya yang berlokasi di rumahnya, Perumahan Griya Barombong, Blok I 3 No 16, Minggu (29/82/2021) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nyaris semua segmen perekonomian terkena dampak Pandemi Covid-19.

Mulai dari usaha kalangan menengah atas hingga pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Tidak terkecuali juga kalangan pengrajin.

Seperti yang dirasakan Purwono (34), pengrajin sangkar burung di Kabupaten Gowa.

Selama Pandemi Covid-19 muncul 2019 lalu, kata dia, omset atau pesanan sangkar yang diperoleh cenderung sepi.

Jika biasanya meraup omset Rp 8 juta per bulan, kali ini ia mengaku hanya meraup omset separuhnya atau sisa 50 persen.

"Paling kisaran Rp 4 juta sebulan, sebelumnya itu bisa sampai Rp 8 juta," kata Porwono ditemui di rumahnya, Perumahan Griya Barombong, Blok I 3 No 16, Minggu (29/82/2021) siang.

Menurunnya omset itu, kata dia akibat kurangnya pesanan dari Kota Makassar.

"Sekarang kebanyakan dari daerah, Bulukumba, Bantaeng karena komunitas kicaunya di sana agak lebih aktif," ujarnya.

"Sebelum pandemi itu, banyak pesanan dari Kota Makassar, karena ada biasa lomba burung kicau. Yang eceran juga sering dari kota," sambungnya.

Mantan karyawan sperpart kendaraan berat itu, mengaku merintis usahanya dari nol.

Tepatnya, saat dirinya memutuskan keluar dari tempat kerja yang ditekuninya lima tahun sebelumnya.

Didampingi sang istri Inci, dirinya mengaku membeli peralatan ukir, sedikit demi sedikit.

Namun, seiring berjalannya waktu dirinya pun mengaku dapat melalui suka duka perintisan usaha hingga bisa memunculkan brand sendiri.

Ayah dua anak itu, menamai sangkar buatannya dengan Pabrik Sangkar Gowa (PSG).

Brand sangkar buatan Purnowo dibantu tiga karyawannya telah menembus pasar domestik lintas provinsi.

"Alhamdulillah, sudah pernah dapat pesanan dari Sultra, Morowali juga dan kalau di Sulsel, lumayanlah," kata Purnowo.

Untuk menyelesaikan satu pesanan sangkar, dirinya mengaku hanya membutuhkan waktu dua hari.

Sehari untuk pembuatan rangka dan seharinya lagi untuk tahap finishing atau dico (pewarnaan).

Ada empat kelas sangkar yang diproduksi PSG dengan harga yang bervariatif.

Mulai dari sangkar kelas 1 itu dibanderol seharga Rp 300-350 ribu, sangkar kelas 2 Rp 250 ribu, sangkar kelas 3 Rp 200 ribu dan sangkar kelas 4 Rp 175 ribu.

Selain itu, Purnowo juga menerima pesanan dalam bentuk khsusu atau pun bahan khusus.

Untuk melihat koleksi dan lokasi detail sangkar buatan Purnowo, anda dapat menshearching di Google dengan mengetik Sangkar PSG 

Dan untuk pemesanan, dapat menghubungi langsung kontaknya di nomor +62 853-9923-6363 (seluler dan WhatsApp).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved