Unhas
Prof Idrus Paturusi Puji Tiga Calon Rektor Unhas, Siapa Didukung Gantikan Jabatan Prof Dwia?
Mantan Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Idrus Paturusi menilai tiga nama menguasai popularitas di pilrek Unhas tahun 2020.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Idrus Paturusi menilai tiga nama menguasai popularitas di pilrek Unhas tahun 2020.
Ketiga kandidat tersebut ialah Prof Abdul Kadir, Prof Faridah Patittingi dan Prof Budu.
Ketiga figur ini juga memiliki hasil polling tinggi di situas pollingkita.com yang diisii oleh alumni Unhas.
Mantan Rektor Unhas, Prof Idrus mengatakan, persaingan antar ketiganya sangat ketat.
Masing-masing punya background kuat untuk melanjutkan kepemimpinan Unhas selama satu periode.
Prof Abdul Kadir mislanya, saat ini ia menjabat sebagai Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI.
Track recordnya di kancah nasional bisa membawa harapan bagi masyarkat Unhas.
"Katakanlah kehadiran Prof Kadir di tingkat nasional, jadi banyak yang berpikir mungkin yang seperti itu cocok," ucap Idrus Paturusi kepada tribun-timur.com, Jumat (27/8/2021).
Kemudian Prof Faridah, Dekan Fakultas Hukum (FH) Unhas.
Idrus menyebut, Prof Faridah telah membawa kemajuan luar biasa untuk fakultas hukum.
Tidak hanya itu, komunikasi prof Faridah di level pusat juga sangat baik.
Sebagai figur berlatar belakang hukum, Prof Faridah punya jaringan kuat, seperti Jaksa Agung, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan profesi hukum lainnya.
"Artinya Prof Faridah juga punya kelebihan untuk itu (kekuatan jaringan di pusat:red)," tuturnya.
Kemudian Prof Budu, memiliki pengalaman memimpin sebagai wakil Rektor untuk Urusan Penelitian, Inovasi dan Kemitraan Unhas periode (2014-2018).
Ditambah lagi posisinya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unhas.
"Kita tahu fakultas yang cukup baik di lingkup Unhas adalah FK, jadi masing-masing punya kekurangan dan kelebihan," jelasnya.
Sebagai mantan rektor yang memimpin Unhas dua periode, Idrus menegaskan rektor yang dibutuhkan adalah sosok yang memiliki integritas, visioner, dan komunikasinya baik.
Mulai dari masa Prof Ahmad Amiruddin hingga Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, berani melalukan perubahan sesuai perkembangan zaman.
"Sosok dari Prof Amiruddin yang memindahkan kampus lama ke kampus baru, ternyata sekarang visi beliau bahwa kota akan tambah luas, itu keliatan. Termasuk rumah sakit dipindahkan dari Dadi ke Wahidin," ungkapnya.
"Itulah namanya visioner, seorang pemimpin melihat jangkauan jauh kedepan, itu juga yang kita inginkan bahwa jangan statis," sambungnya.
Jika ada kandidat yang bisa mengkombinasikan kelebihan masing-masing mantan rektor, maka itulah yang layak dipilih kata Idrus.
Ia berharap, senat akademik dan Majelis Wali Amanat bisa melihat kemampuan masing-masing kandidat untuk menduduki kursi 01 Unhas. (*)