Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Luhut Binsar Pandjaitan

Dikenal Tentara dan Menteri Hebat, Luhut Pandjaitan Akui Pernah Dikalahkan Jenderal Bintang 3 Ini

Jenderal Luhut Binsar Pandjaitan pernah dikalahkan oleh gubernur Lemhanas, Agus Widjojo saat aktif masih sebagai pasukan TNI AD.

Editor: Muh Hasim Arfah
handover
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia atau Lemhannas RI, Agus Widjojo. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan adalah menteri kepercayaan era presiden Joko Widodo.

Selama menjadi tentara, Luhut Binsar Pandjaitan banyak mendapatkan prestasi.

Pada tahun 1967, Luhut masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat.

Setelah 3 tahun menjadi taruna, jenderal TNI AD kelahiran , Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatra Utara, 28 September 1947 ini meraih predikat sebagai lulusan terbaik pada tahun 1970.

Sehingga Luhut Binsar Pandjaitan mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.

Prestasi selanjutnya, tak kalah mentereng ketika aktif sebagai tentara di TNI AD.

Baca juga: Jejak Digital Budhi Sarwono Sebut Luhut dengan Menteri Penjahit, Pernah Protes Gaji & Tidur di Aspal

Saat kursus dasar Kecabangan Infanteri (SUSSARCABIF), ia kembali meraih lulus terbaik (1971).

Kemudian, Kursus Komando, kembali meraih lulusan terbaik dengan meraih Penghargaan Sangkur Perak Komando (1971).

Selanjutnya, Kursus Lintas Udara kembali meraih lulusan terbaik dengan Penghargaan Trophy Payung Emas (1971).

Ia juga masuk dalam tim elite TNI AD, Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Selama di Kopassus, ia menjadi pendiri dan Komandan Pertama Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1981).

Jabatan terakhir Luhut di TNI adalah Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997–1998).

Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan: Pemerintah Akan Terus Kerja Keras untuk Mengendalikan Pandemi

Meski tak pernah gagal menyelesaikan misi di TNI AD.

Ia juga pernah dikalahkan oleh seorang tentara.

Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan pengalaman kegagalannya berangkat ke Amerika Serikat ketika masih menjadi taruna di Akademi Militer (Akmil).

Saat itu, ia berkesempatan berangkat ke AS dalam rangka suatu agenda yang harus melalui sejumlah proses seleksi.

Akan tetapi, kesempatan itu sirna lantaran kalah saing dalam penguasaan bahasa Inggris dengan rekannya, Agus Widjojo, yang kini menjabat Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI).

"Dari sekian banyak yang testing cuma Pak Agus yang lulus dan bahasa Inggrisnya 100 dan kita bahasa Inggrisnya tidak jelas," ucap Luhut, dalam peluncuran buku Tentara Kok Mikir? (2021) yang menceritakan kehidupan dan pemikiran Agus Widjojo, Rabu (25/8/2021).

Baca juga: Bupati Banjarnegara Sebut Menteri Luhut dengan Menteri Penjahit, Sejak Dulu Memang Dikenal Nyentrik

Dari kalah persaingan tersebut, Luhut kemudian mulai mengenal sosok Agus semasa mengarungi pendidikan Taruna di Akmil.

Sejak itu, Luhut pun mulai mengetahui kepribadian Agus yang ternyata dalam kesehariannya tak pernah jauh dari buku.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

Menurut dia, Agus merupakan sosok yang pintar dan pemikir. Baginya, sulit mencari sosok kepribadian yang serupa dengan Agus.

"Memang Pak Agus ini tidak lepas dari buku karena senang menulis, senang membaca dan tidak senang berpura-pura," kata Luhut.

Selain itu, Luhut mengatakan bahwa Agus merupakan seorang Jenderal TNI yang melampaui zamannya.

Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan: Pemerintah Akan Terus Kerja Keras untuk Mengendalikan Pandemi

Menurut dia, Agus Widjojo mempunyai gagasan yang berbeda. Misalnya, soal gagasan mengenai posisi dan organisasi TNI saat itu.

Gagasan ini juga yang membuat Agus kerap berbenturan dengan sejumlah pihak.

"Tapi saya selalu mengatakan bahwa Agus itu selalu berpikir ke depan di zamannya," tutur Luhut.

Terkait dengan buku Tentara Kok Mikir?, Luhut menyebut buku tersebut mengingatkan dirinya ketika masih aktif di dunia kemiliteran.

"Judul 'Tentara Kok Mikir?', ini secara langsung menguliti ingatan saya ketika saya masih memanggul ransel dulu," kata dia.(tribun-timur.com/kompas.tv)

Baca juga: Segera Vaksin Covid Sekarang! Jenderal Luhut Ungkap Rencana Pemerintah yang Berlaku di Tempat Umum

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved