Unhas
Prof Abdul Rahman Raih Suara Terbanyak Pemilihan Dekan FEB Unhas, Prof Muhammad Amri Urutan Kedua
Prof Abdul Rahman Kadir meraih suara terbanyak pada pemilihan Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas), Senin (23/8/2021).
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Prof Abdul Rahman Kadir meraih suara terbanyak pada pemilihan Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas), Senin (23/8/2021).
Prof Abdul Rahman Kadir meraih sebanyak 19 suara.
Disusul Prof Muhammad Amri (Ilmu ekonomi) sebanyak 15 suara, Prof Hamid Habbe (Akuntansi) 4 suara, dan Prof Dr Haliah 2 suara.
"Jadi yang lolos tiga besar itu hanya prof Rahman Kadir, Prof Muhammad Amri, dan Prof Hamid Habbe," ujar Prof M Asdar kepada tribun-timur.com, Senin (23/8/2021) siang.
Dengan begitu, Prof Abdul Rahman Kadir punya potensi dan berpeluang terpilih kembali sebagai dekan dengan perolehan suara yang dikantongi.
Namun masih ada proses pemilihan yang akan dijalankan.
Tiga peraih suara terbanyak akan diajukan ke Rektor Unhas.
Dialah yang akan menentukan, siapa sosok yang layak memimpin FEB selama satu periode, 2021-2025.
"Satu nama yang akan dipilih Rektor, inilah yang berhak menyandang predikat Dekan FEB," jelasnya.
Penentuan dekan terpilih membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan.
"Kalau kita merujuk pada aturan di Unhas biasanya 2 sampai 3 bulan setelah pemilihan berarti 31 Oktober (penentuan)," bebernya.
Sementara itu, Dekan FEB Periode 2015-2020, Prof Abdul Kadir mengatakan Unhas merupakan fakultas ekonomi tertua di Indonesia, memiliki 34 guru besar.
Sehingga pertimbangan utama untuk memilih Dekan yakni melihat apa visi yang dimiliki kandidat dekan.
Khususnya peran FEB unhas dalam menjawab masalah ekonomi global dan nasional.
"Ini penting dan strategis dalam mendorong partisipasi fakultas yang internasional oriented," tuturnya.
Lanjut Rahman Kadir, FEB Unhas punya 5 prodi dengan akreditasi internasional dan 3 akan menyusul tahun ini.
"Itu berati dekan kedepan memikul tanggung jawab yang besar untuk menjaga sustainability," ujarnya.
Sehingga dekan kedepan harus benar- benar concerned dan mengerti dunia pendidikan. (*)