Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswa Politeknik ATI Makassar Bersaing di Kompetisi CAD-CAM Nasional

Direktur Politeknik ATI Makassar Muhammad Basri mengatakan, pihaknya terus mendorong mahasiswa untuk berprestasi di kancah nasional

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Waode Nurmin
Dokumentasi Politeknik ATI Makassar
Mahasiswa Politeknik ATI Makassar, Zulfadli mengikuti National CAD-CAM Competition yang digelar Politeknik Negeri Bandung secara virtual, Senin (23/8/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Mahasiswa Politeknik ATI Makassar, Zulfadli mengikuti National CAD-CAM Competition yang digelar Politeknik Negeri Bandung secara virtual, Senin (23/8/2021).

Zulfadli merupakan mahasiswa dari program studi Teknik Manufaktur Industri Agro (TMIA).

Dosen pendamping, Massriyadi Massaguni mengatakan, kompetisi yang diikuti Zulfadli merupakan kompetisi perancangan alat mulai dari proses desain sampai dengan produk jadi dalam bentuk simulasi dengan menggunakan software Computer Aided Design dan Computer Aided  Manufacturing (CAD-CAM).

Hasil desain yang dibuat nantinya bisa digunakan untuk membuat produk melalui proses permesinan berbasis CNC.

"Selama mengikuti kompetisi, mahasiswa diawasi dengan menggunakan kamera melalui Google Classroom untuk mengantisipasi adanya kecurangan,"kata Massriyadi.

Sekretaris Career Development Center (CDC) Politeknik ATI Makassar tersebut menjelaskan, saat berkompetisi peserta mengerjakan dua soal yang masing-masing dikerjakan selama 60 menit. Namun, soal kedua hanya bisa dikerjakan setelah pesert mengumpulkan hasil desain pada nomor satu.

Sementara itu, Direktur Politeknik ATI Makassar Muhammad Basri mengatakan, pihaknya terus mendorong mahasiswa untuk berprestasi di kancah nasional maupun internasional.

"Prestasi mahasiswa di tingkat nasional akan memberikan nilai tambah dalam proses akreditasi. Peran bidang kemahasiswaan pun harus dioptimalkan,"katanya dalam apel pagi tadi.

Menurutnya, ada tiga hal penting yang harus dilakukan untuk mendongkrak prestasi mahasiswa. Pertama, aktif mengirimkan delegasi pada kompetisi-kompetisi. Kedua, memberikan pembinaan atau pendampingan terhadap mahasiswa yang akan mengikuti kompetisi.

"Dengan adanya pendampingan, mahasiswa akan lebih siap saat mengikuti kompetisi agar target juara bisa tercapai,"jelasnya.

Ketiga, kata Basri, yakni dengan memberikan reward kepada mahasiswa yang berhasil menorehkan prestasi, baik di bidang akademik maupun nonakademik.

"Saya minta tiap jurusan untuk mengidenfikasi jenis-jenis kompetisi. Sehingga bisa memberikan pendampingan kepada mahasiswa,"tambahnya.

Selain mendorong mahasiswa untuk berprestasi, Basri  juga mengajak mahasiswa untuk menjadi wirausaha industri. Apalagi, Politeknik ATI Makassar telah memiliki unit Inkubator Bisnis. Di mana, Inkubator Bisnis akan memberikan pelatihan bahkan bantuan modal kepada mahasiswa yang tertarik ingin menjadi wirausaha.

'Ini juga salah satu amanah dari Undang-Undang Perindustrian untuk melahirkan wirausaha-wirausaha industri,'katanya.(*).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved